Menurut Sekda Mura, ajang STQH bukan sekadar perlombaan bagi qari/qariah serta hafiz/hafizah, namun lebih dari itu, merupakan panggung pembinaan karakter Qur’ani yang berakhlak mulia di tengah masyarakat.
“Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia. Semoga lahir duta-duta Al-Qur’an yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga menjadi teladan,” ujarnya via pesan WhatsApp, Rabu (23/04).
Ali Sadikin berharap STQH ini mendorong generasi muda untuk lebih mencintai dan memahami Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Ia menekankan pentingnya menumbuhkan budaya membaca, menghafal, dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
“Mudah-mudahan STQH ini menjadi sumber energi dan motivasi bagi masyarakat muslim, khususnya generasi muda, untuk menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” lanjutnya.
Sekda juga berharap STQH tingkat provinsi ini membawa manfaat besar bagi anak-anak dan masyarakat luas di Sumatera Selatan dalam membangun peradaban Islami yang kokoh dan bermartabat.
( Guntur )
.jpg)
