• Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Pemred

    Sports

    Puskesmas Limapuluh Pekanbaru Tolak Pasien Berobat Pakai KTP Hingga Pasien Hampir Sekarat

    Metronewstv.co.id
    Friday, April 25, 2025, 10:26 WIB Last Updated 2025-04-25T03:26:13Z

    Pekanbaru - Banyak yang menyayangkan buruknya layanan puskesmas  di kecamatan Limapuluh Pekanbaru terutama dalam menangani pasien berobat sehari - hari. 


    Faktanya seorang warga domisili terdekat Inisial (ML)  sangat kecewa tindakan petugas Puskesmas kecamatan Limapuluh yang menolak mentah - mentah pasien yang sudah ada data KTP dan tercatat dikomputer dengan alasan menyuruh pasien disuruh ambil kartu keluarga dahulu ke rumahnya. 


    Metro news tv telah mengonfirmasi kejadian itu kepada pihak Puskesmas Limapuluh, Jumat (25/04/2025). 


    Peristiwa tersebut merupakan kesalahan yang sangat fatal sehingga pasien terpaksa pulang dalam keadaan kesakitan dan kelelahan hingga hampir pingsan). 


    Kepada bapak Walikota Pekanbaru Nugroho diharapkan menindak tegas bawahannya khususnya di instansi Puskesmas Limapuluh agar tidak menjadi citra yang buruk dan dicap Puskesmas Korup, penyelenggara kesehatannya bahkan tak  punya hati Nurani lagi. Hingga warga masyarakat ini ditolak berobat di Puskesmas hanya karena disuruh bawa KK padahal sudah ada data KTP," tegas Adi wartawan Metro news tv.


    Adi juga menjelaskan  bahwa negara bahkan sampai ke daerah seharusnya sudah memiliki sistem E-KTP dengan server yang terintegrasi. 


    Artinya, semua lembaga penyelenggara negara seharusnya memiliki akses ke data kependudukan, sehingga tidak menjadi masalah jika pasien tidak membawa KTP saat berobat ke Puskesmas. 


    "Padahal, kalo mau negara ini kan sudah punya E-KTP tentu dengan servernya. Artinya, semua lembaga penyelenggara negara seharusnya punya akses atas dukcapil sehingga tidak jadi masalah jika KTP tidak dibawa saat berobat ke Puskesmas," pungkasnya. 


    seharusnya petugas kesehatan cukup mengetik nama dan alamat pasien atau melakukan scan sidik jari, maka data pasien akan otomatis keluar. 


    "Itu kalau negaranya tidak Korup, betapa berdosanya negara ini tak memikirkan hal-hal sesederhana ini," tutup Adi. 


    (Mulyadi)

    Komentar

    Tampilkan