BANYUASIN - Dalam rangka pelaksanaan Panen Raya serentak oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP digelar di 14 Provinsi dan 157 kabupaten/kota, Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, SP melakukan Panen Raya Padi di Desa Merah Mata, Kecamatan Banyuasin I, Senin (7/04/2025).
Panen Raya ini tentu seiring dengan program Presiden RI menuju Indonesia Swasembada Pangan, ditargetkan Indonesia mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang dengan mencetak luas lahan panen hingga empat juta hektar.
Salah satu kebijakan utama dari Presiden Prabowo adalah penetapan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Menurut Presiden, langkah ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas ekonomi dalam rantai distribusi pangan.
Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian menegaskan sebagai 3 besar penghasil Gabah nasional, Kabupaten Banyuasin siap bersama dengan Kabupaten/kota seluruh Indonesia mewujudkan swasembada pangan sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto. Kita sepakat bahwa dengan swasembada pangan, negara akan menjadi kuat dan ketahanan pangan kunci dari kekuatan negara.
Di Kabupayen Banyuasin, untuk lahan luas tanam sampai dengan Maret 2025 seluas 199.684 Ha, luas panen sampai dengan Maret 2025 seluas 129.880 Ha dengan estimasi produksi sebesar 649.400 Ton GKG.
Realisasi penyerapan gabah oleh Bulog periode Maret dan April sebesar 36.170 ton GKG untuk konversi setara beras yakni 15.647 ton Beras. “Tentu Pemkab Banyuasin optimis kedepan akan terus meningkatkan luas tanam seperti yang telah diarahkan oleh Kementerian Pertanian RI. Insha Allah berkat kerja sama bersama para petani, gapoktan dan stakeholder yang ada, kita yakin dapat mewujudkan Indonesia swasembada pangan, ” papar Ibu dua anak ini.
Pemanfaatan pupuk bersubsidi sejauh ini berjalan dengan baik, didistribusikan langsung kepada petani baik dari bantuan pusat maupun dari Pemkab Banyuasin. Saat ini Kabupaten Banyuasin memiliki potensi pertanian strategis di wilayah Tanjung Lago, Muara Telang, Muara Padang, Muara Sugihan, Air Salek, Makarti Jaya, Karang Agung Ilir dan Banyuasin I.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H. Herman Deru, SH., MH menyatakan bahwa dari tahun 2009, Sumatera Selatan telah menjadi 5 (lima) besar penyumbang padi terbesar di Indonesia. Untuk itu, Herman Deru berharap agar Presiden dapat terus membantu memaksimalkan pertanian di Sumsel baik bantuan pupuk, alat mesin pertanian untuk panen dan pasca panen.
Selain itu, Herman Deru mengucapkan terima kasih atas net harga gabah Rp. 6.500 yang sangat membantu petani serta distribusi pupuk yang menjadi lebih mudah saat ini.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo mengucapkan terima kasih dan apresisasi kepada para petani yang merupakan produsen pangan. Pangan sangat penting, penompang negara dan tanpa pangan tidak akan ada negara RI.
“Kita akan terus berupaya menemukan formula agar swasembada pangan terus dimaksimalkan, kedepan akan dibentuk koperasi desa dan apotik serta klinik di desa dengan harga yang terjangkau. Selain itu juga ikan akan diupayakan sampai kepada masyarakat langsung untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat, ” jelasnya.
Kedepan Prabowo yakin dapat mewujudkan cita-cita Indonesia mandiri pangan serta mengucapkan terima kasih kepada semua Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, Kapolri, Kejati dan semua yang membantu, bekerja untuk kepentingan rakyat Indonesia. “Insha Allah kita mampu menuju Indonesia swasembada pangan, ” tutup orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
(Alam)