PEMALANG - Mengenai muatan pendidikan dalam PAUD, sebaiknya lebih banyak berisi yang sifatnya permainan, bukan yang terlalu resmi atau formal.
“Tidak ada beban-beban yang sifatnya terlalu formal, tapi cenderung untuk bermain. Jadi kalau masa kecil kita penuh dengan permainan tentunya ini akan memperkuat mental anak-anak dalam berinteraksi sosial dan juga dalam menghadapi masyarakat yang nanti ke depannya begitu kompleks,” hal tersebut disampaikan Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, saat kegiatan penguatan lembaga inklusi di satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), acara, berlangsung di salah satu hotel di Pemalang, Rabu (16/4/2025).
Lebih lanjut Anom Widiyantoro menilai, bahwa PAUD merupakan fondasi bagi anak untuk bersiap ke jenjang pendidikan formal berikutnya. “PAUD itu bisa merupakan fondasi yang benar-benar kuat bagi anak kita untuk menghadapi pendidikan formal berikutnya,” terangnya.
“Jadi biarkan mereka berkembang dengan dunianya dengan permainannya, dengan kesehariannya, yang membuat kita yakin bahwa nanti dia siap untuk menghadapi pendidikan formal. Kalau melihat mereka kita bebani dengan hal-hal yang sifatnya tugas mungkin mereka akhirnya malah tidak siap, tidak enjoy,” ujar Anom Widiyantoro.
Dirinya juga memberikan pesan kepada Bunda PAUD dan para guru agar benar-benar mengawal anak-anak didiknya agar tujuan PAUD dapat tercapai. “Nah itu artinya terutama Bunda PAUD ini yang akan mengawal kehidupan pendidikan dan juga masa depan anak-anak kita. Jadi ini bisa menjadi bekal buat anak-anak tadi, siap menghadapi pendidikan formal dan juga siap bersosialisasi dengan masyarakat,” pungkas Anom Widiyantoro.
Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pemalang menyelenggarakan Kegiatan "Penguatan Lembaga Inklusi Di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD), dan diikuti 306 guru PAUD yang berasal dari 14 Kecamatan di Kabupaten Pemalang.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Dindikbud Titin Soebari Soewastiningsih mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan hari ini yaitu ;
-Pertama, meningkatkan serta mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial dan intelektual seorang anak sejak bayi hingga dewasa.
-Kedua, mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
-Ketiga, mencegah anak dari perilaku menyimpang dan juga mampu mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang anak.
-Keempat, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penanganan anak berkebutuhan khusus di satuan PAUD.
-Kelima, peserta dapat memahami pengetahuan dan keterampilan dalam menangani anak berkebutuhan khusus.
"Dan yang terakhir, peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus", pungkas Titin Soebari Soewastiningsih.
Adapun narasumber yaitu Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Martono, Dandim 0711 Pemalang, Bunda PAUD Kabupaten Pemalang, kemudian Ikatan Istri Dokter Indonesia atau IIDI Kabupaten Pemalang dan Kepala Universal Agape Kid.
(Eko Budiarto)