Dalam pantauan awak media antara Masyarakat Pardomuan Dan Security,salah seorang security menyebutkan bahwa mereka berjumlah sekitar 500 orng di tugaskan oleh pihak menajemen perusahaan untuk menghalangi,melarang,bahkan menangkap,jika ada warga yang masuk ke lahan dusun Pardomuan.
Sementara Menurut Basiruddin Harahap selaku kepala Dusun Pardomuan saat di konfirmasi awak media beliau menjelaskan bahwa tanah tersebut syah milik masyarakat Dusun pardomuan pasalnya sejak tahun 2019 masyarakat pardomuan sudah menempati lahan tersebut kurang lebih 31 KK atau jiwa dan sudah bercocok tanam,di samping itu masyarakat juga sudah mendirikan musholah dan di tahun 2021 sudah di resmikan oleh pemerintah, bahkan masyarakat juga sudah membayar pajak bumi bangunan (PBB) "Jelasnya
Lanjut nya, hari ini jum'at 18/04/2025 kami masyarakat Dusun Pardomuan akan mendirikan rumah kembali yang saat itu sudah kami dirikan lalu diduga pihak PT Sumatra Riang Lestari merobohkanya,dan sekarang karena kami merasa ini adalah lahan kami jadi hari ini kami mendirikan rumah kembali untuk tempat tinggal kami
Namun pihak PT Sumatra Riang Lestari yang melalui utusannya kurang lebih 500 orang dari security dan sejumlah karyawan nya,,, terkesan ingin membenturkan dengan warga, namun kami tidak ingin terpancing dengan suasana yang nanti nya akan menimbulkan anarkis.karena pihak perusahaan dari dulu sampai saat ini tidak pernah mau mediasi baik tingkat DPRD ,mau pun desa.namun pihak perusahaan selalu mengklaim bahwa lahan ini adalah konsesi mereka.
Jika ini adalah lahan perusahaan kapan pun kami siap adu data.harapan kami baik pemerintah pusat, provinsi dan daerah agar segera menindak lanjuti pengaduan kami, agar permasalahan ini tidak berlarut larut" Harapannya
Di tempat yang sama tanggapan dari Turnip Hasibuan yang mengaku salah satu karyawan security perusahaan PT Sumatra Riang Lestari .
Dengan nada keras mengatakan jika ini adalah tanah kalian ya laporkan saja ke polisi dan jika perlu datanglah ke kantor kami, jangan di lapangan seperti ini, tak perlu berdebat dengan kami" Ketusnya.
(Nahar)
.jpg)
