Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9 sebagai bagian dari program edukatif selama bulan suci Ramadhan.
"Alhamdulillah, hari ini kita memulai rangkaian kegiatan Ramadhan yang akan berlangsung hari ini 17 Maret hingga 20 Maret. Salah satu kegiatan utama yang kita buka adalah Pesantren Kilat Ramadhan," ujar Dian Sudiono.
Kata Dian, selain pesantren kilat, ada beberapa program lainnya turut dilaksanakan, di antaranya, Obrolan Inspiratif Ramadhan, menghadirkan narasumber yang memberikan motivasi kepada siswa, Program Ramadhan Berbagi, bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan siswa dan Santunan bagi siswa kurang mampu, baik dari kalangan internal sekolah maupun warga sekitar.
"Semua kegiatan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif selama Ramadhan. Ini juga sejalan dengan anjuran dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang menekankan pentingnya mengisi bulan suci dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat," tambahnya.
Dian berharap seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan dapat menanamkan kebiasaan baik bagi siswa.
"Terlebih dengan adanya program ‘Tujuh Kebiasaan Hebat Anak Indonesia’ yang diperkenalkan oleh Menteri Pendidikan, kami ingin membiasakan anak-anak dengan nilai-nilai positif, khususnya dalam kegiatan Ramadhan ini," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Zaenal Muttaqin, menjelaskan bahwa pesantren kilat tahun ini dibagi menjadi tiga sesi:
1. Sesi pertama (kelas 7):
• Pembukaan oleh kepala sekolah
• Pembekalan materi, membaca Al-Qur'an, dan shalat Ashar berjamaah
• Pelajaran tajwid dan penghayatan Al-Qur'an
• Bimbingan ibadah hingga berbuka puasa, tarawih bersama, lalu pulang.
2. Sesi kedua (kelas 8 dan 9):
Kegiatan serupa dengan kelas 7, namun dengan tambahan target khatam Al-Qur'an.
3. Sesi ketiga (hari Kamis):
• Santunan anak yatim, baik bagi siswa SMPN 1 Cilegon maupun warga sekitar.
• Buka puasa bersama, shalat tarawih, serta Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa).
• Diskusi, pemutaran film Islami, shalat Qiyamul Lail, shalat Subuh berjamaah, hingga kuliah subuh.
"Mabit sudah menjadi agenda tahunan kami. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan ketakwaan siswa dan membekas dalam kehidupan mereka," ujar Zaenal Muttaqin.
Sementara itu, Maftu, guru agama SMP Negeri 1 Cilegon, menambahkan bahwa kegiatan berbagi dan santunan anak yatim bertujuan untuk menanamkan rasa peduli terhadap sesama.
"Kami ingin membiasakan siswa untuk berbagi kepada lingkungan sekitar, terutama kepada teman-teman mereka yang kurang mampu," ujarnya.
Sebagai bentuk pembiasaan, siswa diajak menyisihkan uang Rp2.000 per hari selama Ramadhan.
"Kami berharap kebiasaan kecil ini dapat memberikan manfaat besar, baik bagi warga sekitar maupun anak-anak yang membutuhkan di SMP Negeri 1 Cilegon," pungkasnya.
(Vie)
.jpg)
