PEMALANG- Kenapa orang baik hidupnya malah sering sial, sedangkan orang jahat malah hidupnya beruntung....?
Kalian pasti pernah ketemu orang yang sebenarnya dia baik banget, dia peduli sama temannya, dia selalu mikirin nasib orang lain, dia punya empati yang tinggi dan dia selalu Easy Going bahkan selalu ada setiap orang lain membutuhkan bantuan, dan dia juga cenderung pemaaf dan sabar banget.
Tapi biasanya orang seperti ini malah hidupnya sering sial, dia sering disingkirkan, sering menjadi korban dari kejahatan orang, sering dimanfaatkan dan hidupnya juga cenderung apes.
Tapi di sisi lain ada juga loh orang yang manipulatif, jahat, suka memanfaatkan orang dan cenderung tidak peduli sama perasaan orang lain, dia malah cenderung beruntung hidupnya sukses dan dapat popularitas.
Kenapa sih orang baik banyak yang sial, sedangkan orang jahat justru beruntung hidupnya....?
Kalau kita lihat ke dalam diri orang baik tapi apes melulu, hal ini biasanya....orang yang terlalu baik cenderung sial karena dia ternyata punya mental People Pleaser atau selalu berusaha menyenangkan hati orang lain, dia juga punya rasa enggak enakan yang tinggi dan cenderung takut atau tidak bisa untuk menolak.
Ini adalah mindset-mindset negatif dalam pikiran, bahwa alam bawah sadar dia yang membuat dia jadi memiliki vibrasi yang negatif "vibrasi yang negatif ini terpancar dari dalam diri keluar dan ditangkap oleh semesta".
Dalam hukum fisika frekuensi atau vibrasi yang sama ini akan saling beresonansi, dalam arti bahwa manusia akan menarik orang-orang yang level vibrasinya sama, kalau dalam mindsetnya toksik maka dia juga akan menarik orang-orang toksik untuk datang ke kehidupannya.
(Eko B Art).
.jpg)
