Bengkulu Tengah - Beberapa Kepala Desa di Bengkulu Tengah mengikuti pertemuan untuk sosialisasi BPN Kanwil terkait pemberitahuan kegiatan pengukuran dan pemetaan Kadastral atas nama PT. Bio Nusantara Teknologi, pelaksanaan pertemuan ini di laksanakan hari Jumat tanggal 21 Februari 2025 di Hotel Tahura Bengkulu Tengah.
Sosialisasi ini mengundang 18 Kepala desa namun hanya dihadiri sekitar 13 Kepala desa , mirisnya kegiatan dilakukan tertutup untuk media dengan alasan yang tidak diketahui.
Awak media pada saat itu juga sempat bersitegang dengan aparat kepolisian dari Polres Bengkulu Tengah yang melarang awak media untuk mengambil vidio, salah satu aparat mengharuskan pihak media meminta izin terlebih dahulu, bahkan pihak mediapun dilarang masuk untuk mengetahui isi sosialisasi dari BPN ini.
Sosialisasi BPN Kanwil ini dijelaskan salah satu Kepala Desa yakni Desa Kota Titik mengatakan "saya menerima undangan untuk mengikuti pertemuan terkait akan dilakukannya pengukuran perkebunan PT. Bio Nusantara Teknologi, nah tadi di jelaskan akan dilakukan pengukuran ulang untuk waktunya kapan belum di ketahui." Ujarnya
"Tadi juga saya menyampaikan keluhan masyarakat yang tentunya didesa Kota Titik masih banyak permasalahan yang belum selesai, namun belum ada jawaban apapun dari perusahaan dengan alasan masih diproses." Tutupnya
Ditempat berbeda ketua umum BCW Bung Yasmidi mengatakan "saya selaku ketua umum BCW sangat menyayangkan atas tindakan dari aparat kepolisian yang mencegah wartawan untuk melakukan peliputan, apalagi dengan alasan harus ada izin ini tentunya menjadi pertanyaan besar, kenapa sosialisasi yang dilakukan BPN yang bekerja sama dengan PT. Bio Nusantara Teknologi harus berlangsung tertutup sehingga terkesan ada hal-hal yang sengaja di tutup-tutupi."
"Jelas kita tau perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi akan habis masa HGUnya Pada Desember mendatang, sehingga menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat ada apa kok seperti main kucing-kucingan." Pungkasnya
"Untuk melakukan perpanjangan HGU perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi, harus menyelesaikan permasalah-permasalahan yang ada, bahkan masyarakat penyanggapun menolak terkait adanya perpanjangan HGU PT. Bio Nusantara Teknologi dan belum sama sekali adanya clear and clean dari permasalahan yang selama ini bergejolak." Tutupnya
Salah satu tokoh masyarakat Desa Air Napal Pak Arif juga mengatakan "Kami masyarakat desa Air Napal menolak perpanjangan HGU PT. Bio Nusantara Teknologi, sudah puluhan tahun tanah kami dikuasai pendatang, terkait sosialisasi yang dilakukan perusahaan PT. Bio Nusantara Teknologi di Hotel Tahura, saya selaku masyarakat mengecam, apa lagi ini sama sekali tidak melibatkan masyarakat hanya Kepala Desa saja, kami mewakili Desa Air Napal tetap menolak perpanjangan HGU PT. Bio Nusantara Teknologi." Tutupnya
(Metri)
.jpg)
