Pangandaran - Hujan lebat yang mengguyur dari siang hari sampai petang hari, serta matrial rumah yang sudah lapuk dimakan usia menyebabkan rumah salah satu warga di Dusun Purwasari rt/rw 15/06 Desa Paledah Kecamatan Padaherang ambruk.
Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu tanggal 19 Pebruari 2025 diperkirakan pada pukul 22.00 WIB.
Dialami oleh Elan warga Dusun Purwasari rt/rw 15/06 Desa Paledah Kecamatan Padaherang menceritakan ketika ditemui di lokasi tersebut bahwa, jam 22.00 saya dalam keadaan sudah tidur, karena saya mungkin kelelahan , memang suasananya dari siang hari sampai petang waktu itu hujan terus menerus, “ucapnya”.
Awalnya anak saya itu tidur di kamar depan, berhubung kamar depan bocor karena sedang hujan, maka anak saya pindah ke kamar tengah, “ ungkapnya”.
Tidak lama setelah itu sekitar jam 22.00 baru sadar ketika ada yang teriak - teriak, saya pun langsung bangun dan lari lewat pintu belakang langsung loncat ke kebun belakang rumah, tak lama ada suara Brrruuuk.... saya pun kaget dengan melihat keadaan setengah tidak percaya rumahnya sudah ambruk. “ Ucapnya”.
Waktu malam itu berhubung gelap, saya baru sadar dan ingat sama anak saya yang tidur di ruang kamar tengah, saya panggil – panggil, al hamdulillah anak dan istri sudah ada diluar rumah. Tak lama tetangga dan warga yang lain berdatangan sambil memanggil – manggil nama saya. “ pungkasnya”.
Kepala desa Paledah Yanto membenarkan kejadian rumah ambruk tersebut yang dihubungi lewat telepon selular Whats App pada hari Kamis pagi hari jam 08.02 WIB pada tanggal 20 Pebruari 2025, bahwa “ rumah yang ambruk tersebut warga saya, dia juga adalah anggota LINMAS yang berada di Dusun Purwasari rt/rw 15/06 Desa Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran”.
“ kejadian tersebut akibat dari hujan yang sangat deras yang disertai angin kencang kemaren sore, serta kemungkinan bahan material yang sudah lapuk dimakan usia, tapi Al hamdulillah tidak ada korban jiwa”. Pungkasnya.
Dari pagi hari tadi, banyak warga yang membantu untuk membereskan puing puing banguna yang sudah roboh dan hancur, Elan dan keluarga nya sementara mengungsi dirumah tetangganya.
Samapai saat ini belum ada perhatian dan bantuan dari pemerintahan Daerah.
(M. Nurul)