• Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pemred

    Sports

    Bebas dari Pasung, Jufri Pasien ODGJ Kini Jalani Perawatan di RSJ Banda Aceh

    Saturday, February 8, 2025, 15:28 WIB Last Updated 2025-02-08T09:33:57Z

    Bireuen – Setelah empat bulan dipasung di belakang rumahnya karena dianggap meresahkan warga, Jufri (37), warga Meunasah Asan, Kabupaten Bireuen, akhirnya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh.


    Proses evakuasi Jufri dilakukan dengan pendampingan tenaga kesehatan dari Puskesmas Simpang Mamplam. Pejabat (Pj) Kesehatan Jiwa Puskesmas Simpang Mamplam, Ns. Mulyana, S.Kep, yang terus memantau perkembangannya, mengungkapkan bahwa setibanya di Unit Gawat Darurat (UGD) RSJ Banda Aceh, Jufri mulai menunjukkan sikap lebih kooperatif dan dapat diajak berkomunikasi tanpa perlawanan.


    "Saat ini, Jufri dalam tahap observasi dan perawatan lebih lanjut. Ia juga mengalami infeksi pada organ kemaluannya yang menyebabkan kesulitan buang air kecil. Namun, pengobatan baru bisa dilanjutkan setelah pasien dipulangkan. Jika obat yang dibutuhkan tidak tersedia di Puskesmas, kami akan berkonsultasi dengan dokter yang menangani," ujar Ns. Mulyana, Kamis (6/2/2025).


    Kasus Jufri mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk keluarga, perangkat desa, dan tenaga medis. Menurut Ns. Mulyana, Puskesmas Simpang Mamplam telah menangani banyak pasien ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), di mana beberapa di antaranya berhasil mencapai tingkat kemandirian lebih baik. Namun, pemantauan tetap diperlukan untuk mencegah risiko kekambuhan.


    Pihak Puskesmas berkomitmen untuk terus memberikan perhatian dan penanganan terbaik bagi para ODGJ di wilayah tersebut agar mereka mendapatkan perawatan yang layak serta kualitas hidup yang lebih baik.


    Sementara itu, perangkat desa Meunasah Asan berharap RSJ Banda Aceh tidak memulangkan Jufri sebelum kondisinya benar-benar stabil. Bahkan, mereka mengusulkan agar Jufri diberikan aktivitas atau pekerjaan sementara di lingkungan rumah sakit untuk membantunya beradaptasi. Mereka khawatir jika dipulangkan terlalu cepat, kejadian serupa bisa terulang kembali.


    (Hendra)

    Komentar

    Tampilkan