Pemalang - Pemerintah telah berupaya menghadirkan berbagai program untuk memajukan desa, mulai dari Dana Desa (DD), pembangunan infrastruktur, hingga pemberdayaan masyarakat desa. Keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada kita semua.
"Ujung tombak produksi pangan desa, bisa memanfaatkan mulai dari kearifan lokal dan sumber daya setempat melalui program dana desa", hal tersebut disampaikan Bupati Pemalang Mansur Hidayat saat kegiatan Apel akbar di Halaman Balai Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang dalam Memperingati Hari Desa Nasional, Rabu (15/1/2025).
Selanjutnya Bupati Mansur memaparkan “Pemerintah mengalokasikan minimal 20 persen dari total anggaraan untuk ketahanan pangan, sehingga terbuka peluang bagi desa untuk mengembangkan pertanian, peternakan, perikanan sesuai potensi diwilayahnya".
Mansur Hidayat juga menjelaskan, saat ini Indonesia tengah memasuki fase pembangunan desa yang Fokus pada Pemberdayaan desa, perbaikan gizi dan ketahanan pangan, hal itu merupakan momentum untuk menjadikan desa sebagai motor bagi kesejahteraan nasional sekaligus mendorong desa untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, meningkatkan gizi dan memperdayakan ekonomi lokal.
Kegiatan Apel tersebut juga dilakukan Pencanangan Gerakan Menanam Tanaman Pangan di Desa (Gema Tandan Desa).
Dalam hal ini, Apel Hari Desa Nasional Tahun 2025, juga dihadiri Sekda Pemalang Heriyanto dan Kepala OPD terkait. Selanjutnya acara Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pemalang secara khusus menggelar Apel akbar di Halaman Balai Desa Bojongnangka, Kecamatan Pemalang, Jawa Tengah. Apel yang dipimpin Bupati Pemalang Mansur Hidayat, diikuti para Camat, Perwakilan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa.
Bupati dalam sambutannya menyatakan, tentang "Peringatan Hari Desa Nasional merupakan momentum penting untuk mengingat kembali peran desa dalam membangun bangsa Indonesia agar semakin kuat, dalam sejarah panjang bangsa Indonesia, desa telah menjadi pusat kehidupan masyarakat".
Selain sebagai tempat tinggal, desa juga merupakan pusat kebudayaan, perekonomian, dan pendidikan serta memperkuat desa, dalam arti yang lebih luas adalah memperkuat pondasi bangsa. Mari bersama-sama menjaga dan memanfaatkan potensi yang ada di desa, beberapa diantaranya yaitu pengembangan sektor pertanian, pariwisata desa, dan kerajinan lokal.
“Saya yakin, jika semua elemen masyarakat desa bersatu, tidak ada tantangan yang tidak bisa kita hadapi. Mari jadikan desa kita sebagai contoh desa yang mandiri, berdaya saing, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Mansur Hidayat.
(Eko B Art).
