Pemalang - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang Andri Adi menjelaskan, bencana jalan longsor yang diakibatkan pergerakan tanah di jalan Desa Wisnu menuju Watukumpul, terjadi karena curah hujan yang lebat dan kontur tanah yang labil.
“Curah hujan yang lebat mengakibatkan pergeseran tanah, sehingga jalan yang ada di atasnya juga rusak, sehingga membuat jalur mobil lumpuh,” ucap Andri Adi.
Dirinya juga menjelaskan, karena hujan lebat dari Senin sore hingga malam hari, maka sekitar pukul 21:30 jalan mengalami retak dan patah disertai longsor.
Andri berpesan, jika warga akan bepergian ke Watukumpul maka harus berputar melalui jalur Randudongkal-Belik-Watukumpul.
“Nanti akan kita buat jalur darurat untuk kebutuhan ekonomi kecil, yang menggunakan sepeda motor dan anak-anak sekolah yang memakai sepeda, itu akan diupayakan,” ucap Andri.
Kemudian kata Andri, untuk jalur mobil akan dipertimbangkan pembangunannya setelah melihat kondisi tanah tersebut stabil.
“Apakah nanti akan dibuat tiang pancang atau beton memanjang, untuk penggunaan anggaran bisa dipercepat jika memungkinkan nanti menggunakan anggaran kedaruratan Belanja Tidak Terduga (BTT),” pungkas Andri Adi.
Situasi dan kondisi hujan lebat yang mengguyur akhir-akhir ini membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Pemalang terendam banjir dan mengalami tanah longsor. Salah satunya di ruas jalan Desa Wisnu yang merupakan penghubung ke arah Desa Majakerta mengalami retak dan patah.
Dalam hal ini Bupati Pemalang Mansur Hidayat bersama Dandim 0711/ Pemalang, Kapolres dan Kajari langsung mengecek lokasi tersebut, Selasa (21/1/2025).
“Nanti kita evaluasi dengan konstruksi yang berbeda dengan tiang pancang dan plat beton,” ujar Mansur Hidayat.
“Kita akan membeton, karena kalau diaspal pasti akan pecah,” pungkas Mansur Hidayat.
(Eko B Art)