Pemalang - Sebagai perwujudan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, hal ini adalah merupakan wujud dari kecintaan kepada Kabupaten Pemalang yang sedang memperingati hari jadi yang ke -450 dengan mengusung tema “GUYUB RUKUN PEMALANG LUWIH APIK.”
“Semoga rasa cinta itu tidak hanya tercermin dalam kegiatan seremonial saja namun juga dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari,” hal tersebut disampaikan Kholimin Kabag Kesra Setda saat membacakan sambutan Bupati Pemalang. Kamis (23/1/2025).
Kholimin juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada segenap peserta yang telah hadir, termasuk kepada segenap instansi baik di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan atau desa, dan pondok pesantren yang turut melaksanakan kegiatan ini.
Selanjutnya acara Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-450, diisi dengan menghadirkan 30 hafidz hafidzah (penghafal Al-Qur’an) dan 30 penyimak mengikuti kegiatan sema’an Al-Qur’an.
Kholimin juga berpesan, Al-Qur’an hendaknya menjadi pedoman dalam setiap langkah, baik dalam berinteraksi kepada sesama dalam memupuk toleransi, maupun dalam menjalani segala aktivitas yang dapat membawa kebaikan bagi masyarakat dan daerah.
"Perlu diketahui, bahwa sema’an Al-Qur’an secara harfiah dapat diartikan sebagai aktivitas mendengarkan dan menyimak lantunan ayat Al-Qur’an, sebagai sarana taqorub (mendekatkan diri kepada Allah SWT), sekaligus sebagai introspeksi diri serta silaturahim antar sesama muslim", pungkas Kholimin.
Sebelumnya, Ketua Jam’iyyatul Qurra’ wal-Huffazh (JQH) Kabupaten Pemalang Mukhtarudin melaporkan bahwa Sema’an Al-Qur’an diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 30 penyimak dan 30 hafidz hafidzah se-Kabupaten Pemalang.
"Dalam hal ini kegiatan acara Memperingati Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-450, 30 hafidz hafidzah (penghafal Al-Qur’an) dan 30 penyimak mengikuti kegiataan sema’an Al-Qur’an di Gedung Sasana Bakti Praja, Acara tersebut dihadiri Bupati Pemalang yang diwakili oleh Kabag Kesra Setda Kholimin, sejumlah perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Pemalang dan Tokoh Agama Ahmad Munawir Asy’ari", pungkas Mukhtarudin.
(Eko B Art)
.jpg)
