OKUSELATAN - Dugaan pungli di lakukan oleh oknum kepala Sekolah Dasar Swasta di Desa Waywangi Seminung Kecamatan BPR Ranau selatan Kabupaten Oku Selatan
ini terendus pasalnya ada beberapa wali siswa yang melaporkan kepada Ketua Tim Saber Pungli Dewan Pimpinan Pusat LSM Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia Perwakilan Sumsel
Menurut keterangan salah satu dari wali siswa yang mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar ( PIP),tapi kenapa ya pak setiap kami dapat bantuan selalu dipotong, ditahun 2022 anak saya cuma menerima dana bantuan 150ribu tapi itu dipotong lagi 75ribu, jadi anak saya cuma menerima 75ribu rupiah, untuk tahun 2023 kami dipotong oleh oknum kepala sekolah yang berinisial YN sebesar 75ribu.
Ibu kepsek menjelaskan 25ribu untuk pembuatan kartu ATM dan 50ribunya lagi gak tau buat apa pak, pungkasnya Selasa 21 Januari 2025
Tim LSM dan Media mengkonfirmasi kepihak Sekolah disitu langsung bertemu dengan ibu kepsek YN, Tim menanyakan terkait alokasi dana BOS, ibu kepsek menjelaskan bahwa dana Bos untuk rehap ringan beliau mengalokasikan ke keramik lantai lokal sekolah,
Tim Lanjut menanyakan terkait alasan pemotongan dana bantuan Program Indonesia pintar / PIP, beliau menjelaskan bahwa saya diberi pak oleh wali murid, saya tidak meminta, ungkap nya
Tim kembali bertanya berapa orang penerima bantuan program Indonesia pintar ditahun 2022, beliau menjawab ada 87 orang penerima, ditahun 2023 ada 35 orang penerima, dan ditahun 2024 ada 15 orang penerima pip.
Terpisah tim bertanya ke dewan guru, para dewan guru menjelaskan bahwa tidak pernah ada ibu kepsek merehap keramik lantai lokal sekolah menggunakan dana BOS, lokal yang ditengah ruangan aja bolong- bolong di sana si ni pak, ujar nya
Tim melanjutkan pertanyaan mengenai pemotongan program Indonesia pintar / PIP menurut keterangan dewan guru memang ada pemotongan pak, tapi kami tidak ikut pak, yang motong ibu kepsek nya ungkap dewan guru.
Kami juga dipungut biaya pak oleh ibu YN selaku kepsek untuk memasukan data kamidi Dapodik senilai RP. 300ribu perorang, tapi sampai saat ini kamibelum juga terdaftar di Dapodik,
Parahnya lagi ruang kepala sekolah yang seharusnya untuk ruang kerja kepala sekolah malah dibuat warung pribadi oleh uknum kepsek layaknya warung sembako dipinggir jalan, dan seluruh murid dilarang jajan diluar, ungkap dewan guru
Tim kembali menanyakan siapa Bendahara Bantuan Operasional Sekolah / BOS, dan Operator Dapodik, yang ternyata adalah Suami dari ibu Kepsek itu Sendiri, yang artinya Suami dari ibu kepsek ini sakaligus memegang dua jabatan, ibu kepsek menjelaskan bahwa Bendahara B O S tidak masuk, beliau sedang kekebun jauh diatas gunung, tim tidak bisa bertemu dengan, ibu kepsek dengan nada sedikit emosi, beliau mau mengundurkan diri sebagai kepala sekolah karena banyak permasalahan di sekolahnya, kalo memang ada yang mau menggantikan saya sebagai kepala sekolah, saya siap buat surat pengunduran diri pak, kata ibu kepsek
Dalam hal ini Tim LSM Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia akan melaporkan dugaan malawan hukum ini ke Dinas Pendidikan, Insfektorat, dan ke Aparat Penegak Hukum.
(Awaludin)