Pemalang - Di dunia yang semakin bising ini, orang orang hidup dalam ilusi bahwa untuk dianggap berarti setiap orang harus terus berbicara atau seseorang harus menunjukan kepada mereka lewat suara.
Media sosial yang penuh sorotan, mereka seakan berlomba dengan kata-kata. Jujur saja...? Apakah benar semua itu berhasil membuat seseorang terlihat lebih bernilai atau justru sebaliknya..?
Malah kebanyakan orang lain tak peduli, sebanyak apapun kamu berbicara, karena pada akhirnya nilai dirimu tidak terletak pada apa yang kamu katakan, tetapi pada apa yang kamu lakukan, apa yang kamu tunjukkan tanpa perlu memohon perhatian.
Ironisnya semakin keras seseorang mencoba terlihat, berarti semakin jelas orang tersebut tidak tidak dinilai keberadaanya.
Kita ambil contoh "Di suatu ruangan penuh orang, ada yang berbicara tanpa henti membanggakan pencapaian mereka, tapi justru orang yang diam disudut sana, namun keberadaannya lebih terasa, padahal ia tidak memohon perhatian, tetapi orang-orang justru menghormatinya.
Ternyata diamnya bukan tanda apa yang membedakan dari yang nampak dalam keheningannya, justru diamnya yang penuh makna.
Filosof Stoikisme mengajarkan bahwa diam adalah Kekuatan sejati.
Marcus Aurelius pernah berkata "Diam adalah kekuatan bagi mereka yang menguasainya", dalam diam ada kejelasan, ada ketegasan tanpa celah.
Jadi kalau kamu pernah merasa lelah karena terus berusaha membuktikan nilai diri, mungkin ini waktunya berhenti, biarkan keheningan bekerja untukmu.
(Eko B Art)