Pidie Jaya - Dalam suasana penuh keharuan, ribuan masyarakat dari Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, memadati Masjid Islamic Center Al-Taqarub pada Rabu malam (25/12/2025) untuk melaksanakan zikir dan doa bersama. Acara ini digelar sebagai bentuk refleksi mengenang 20 tahun tragedi dahsyat tsunami Aceh.
Kegiatan yang dimulai sejak petang ini diwarnai dengan rangkaian ibadah, mulai dari shalat magrib berjamaah, makan bersama, hingga zikir dan doa yang berlangsung khusyuk usai shalat isya. Ribuan warga hadir dengan hati penuh rasa syukur dan haru, mengenang para syuhada yang menjadi korban dalam musibah yang mengguncang Aceh dua dekade silam.
Momentum ini sekaligus dirangkai dengan prosesi tepung tawar (peusijuek) sebagai bentuk doa dan harapan baik untuk Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya terpilih, Tgk. H. Sibral Malasyi dan pasangannya, yang akan memimpin Kabupaten Pidie Jaya periode 2025–2030.
Ketua panitia acara, Nazaruddin Ismail, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang doa, tetapi juga memperkuat solidaritas masyarakat. "Acara ini melibatkan lebih dari seribu warga yang datang untuk mengenang para korban tsunami dan menyambut kepemimpinan baru yang diharapkan membawa perubahan positif bagi Pidie Jaya," ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati terpilih Tgk. H. Sibral Malasyi menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran masyarakat. "Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat untuk terus bersyukur, berdoa, dan bekerja sama membangun Pidie Jaya menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera," tuturnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu usai perhelatan pilkada. "Kami adalah pemimpin untuk seluruh rakyat Pidie Jaya. Kini saatnya kita bersama-sama melangkah ke depan, meninggalkan perbedaan, dan bahu membahu membangun daerah yang kita cintai ini," tambahnya dengan penuh semangat.
Acara zikir dan doa bersama ini menjadi bukti bahwa kenangan akan tsunami Aceh tetap hidup dalam hati masyarakat, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi masa depan. Di tengah gemuruh doa yang dipanjatkan, terselip harapan untuk Pidie Jaya yang lebih kuat, damai, dan sejahtera.
(Hendra)