Kota Bengkulu – Proyek Miliaran di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional provinsi bengkulu, hingga saat ini masih belum selesai di kerjakan oleh pihak ketiga, yang mana kondisi proyek tersebut sontak menjadi sorotan publik, mengingat waktu pergantian tahun tingal beberapa hari lagi.
Bahkan nampak jelas para pekerja sama sekali tidak di bekali kelengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Proyek Milyaran Rupiah yang mulai di kerjakan beberapa bulan yang lalu, hingga saat ini masih jauh dari kata selesai, Jika dihitung dari persentase proyek tersebut diduga masih berkisar 80 % yang baru di kerjakan oleh pihak ketiga.
Berdasarkan Investigasi beberapa awak media di lokasi kegiatan proyek tersebut, yang mana proyek tersebut masih jauh dari kata selesai, terlihat dari kaca tempret pintu utama belum terpasang, plafon belum selesai di kerjakan, plesteran dan acian masih belum di selesaikan.
Bahkan para pekerja terlihat tidak satupun menggunakan Kelengkapan K3, yang tentunya anggaran tersebut telah di anggarkan sehingga menjadi pertanyaan besar kemana anggaran tersebut?.
Dengan awak media metro news tv Ketua Lentera RI bapak Tommy Hardiyanto. S.Kom mengatakan "akan berkoordinasi dan melaporkan proyek yang ada dilingkungan Kanwil BPN Provinsi Bengkulu ke aparat penegak hukum," ujarnya
"kita melihat dan menduga bahwa kejanggalan demi kejanggalan terlihat dilapangan terkait pekerjaan proyek di Kanwil BPN Provinsi Bengkulu, tahun 2024 yang hitungan hari lagi akan berakhir, dari sudut pandang pekerja yang tidak patuh APD dan K3, sedangkan anggaran tentunya telah tersedia." Ungkapnya
"Dikemanakan anggaran tersebut belum lagi dari sisi mutu dan kualitas pekerjaan juga kita curigai, adanya kecurangan demi meraup keuntungan, kami juga melihat disini adanya rekayasa secara administrasi dimana pekerjaan belum selesai secara pisik namun pemberkasan diduga sudah dikerjakan seolah-olah pekerjaan tersebut sudah selesai, kami berharap kepada aparat penegak hukum yang ada diwilayah Propinsi Bengkulu baik Kejati dan Polda Bengkulu segera melakukan kroscek terkait kegiatan tersebut kami menduga telah terjadi unsur KKN dan dalam waktu dekat kita juga akan berkirim surat kementrian Agraria menyampaikan kondisi pekerjaan yang ada di Kanwil BPN Provinsi Bengkulu ini." Tutup Ketua Lentera RI
Sampai berita ini diterbitkan awak media metro news tv belum menerima hak jawab dari pihak kontraktor pelaksana.
(Metri)