Bireuen - Kawasan rawan kecelakaan di Jalan Lintas Bireuen-Takengon kilometer 12, Kecamatan Juli, kembali menjadi perhatian serius Satlantas Polres Bireuen. Pada Kamis siang, 26 Desember 2024, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bireuen, Lettu Mulyadi, memimpin patroli rutin bersama tujuh anggotanya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Dalam patroli tersebut, Lettu Mulyadi tak hanya memantau kondisi jalan tetapi juga memberikan imbauan langsung kepada para pengendara. “Kami mengajak semua pengendara untuk mematuhi aturan lalu lintas. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi soal melindungi diri sendiri dan orang lain,” kata Mulyadi.
Kilometer 12: Titik Rawan yang Jadi Fokus Utama
Jalan lintas Bireuen-Takengon kilometer 12 dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan. Kondisi jalan yang menantang, dengan tikungan tajam, tanjakan, dan turunan curam, kerap memakan korban, terutama dari pengendara yang kurang waspada.
Ridwan, seorang warga Desa Juli Teupin Mane, menyambut baik kehadiran patroli tersebut. “Kami sering mendengar kecelakaan di sini. Kehadiran polisi membuat kami merasa lebih aman, terutama saat berkendara di jalan yang sulit ini,” ujarnya.
Jauhari, warga lainnya, berharap patroli serupa dapat dilakukan lebih rutin, terutama di musim liburan saat arus lalu lintas meningkat. “Semakin sering ada pengawasan, semakin kecil kemungkinan terjadi kecelakaan,” tambahnya.
Komitmen Bersama untuk Keselamatan
Selain memantau jalan, patroli ini juga menjadi bagian dari edukasi langsung kepada masyarakat. Satlantas Polres Bireuen berkomitmen untuk tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga menciptakan budaya berkendara yang aman.
Tim media yang turut serta dalam patroli tersebut melihat langsung bagaimana upaya ini menjadi bentuk kolaborasi nyata antara aparat dan masyarakat. “Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerja sama ini, kita bisa menciptakan jalan yang lebih aman bagi semua,” tutup Lettu Mulyadi.
Patroli ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menekan angka kecelakaan di kawasan rawan seperti kilometer 12. Dengan kesadaran yang terus ditingkatkan, masyarakat diharapkan dapat berkendara dengan lebih hati-hati, demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
(Hendra)