CILEGON – Yayasan Mengetuk Pintu Langit berkolaborasi dengan PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia), Komite Nasional Paralimpiade Cilegon, Asperai, dan Polres Kota Cilegon sukses menggelar acara Disability Day 2024.
Dengan tema “Ramah Disabilitas Kita Setara Kita Istimewa”, kegiatan ini berlangsung di Ramayana Ciplaz Cilegon, Rabu (11/12/2024), dengan dihadiri ratusan penyandang disabilitas dari berbagai Sekolah Khusus (SKh).
Acara ini juga dihadiri Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Cilegon Dr. H. Ismatulloh, Ketua Yayasan Mengetuk Pintu Langit Aden Sunandar, Ketua Komite Paralimpiade Nasional Cilegon Bambang Mintarso, serta perwakilan dari Polres Cilegon.
Disability Day 2024 berlangsung semarak dengan berbagai hiburan dari penyandang disabilitas, termasuk pembacaan puisi, tari, nyanyian, pertunjukan silat, dan pemutaran film pendek berjudul “Cahaya di Tengah Keterbatasan”. Selain itu, kegiatan ini menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang difasilitasi oleh RS Bethesda Cilegon. Sebagai bentuk dukungan, panitia juga menyerahkan bantuan berupa kursi roda kepada sejumlah sekolah khusus penyandang disabilitas.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada Yayasan Mengetuk Pintu Langit atas inisiatifnya.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ke depan, kita semua harus terus mendukung, membimbing, dan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk berkembang. Mereka adalah bagian istimewa dari masyarakat kita,” ujar Helldy.
Sementara itu, Ketua Yayasan Mengetuk Pintu Langit, Aden Sunandar, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini.
“Terima kasih kepada semua pihak sehingga Disability Day 2024 berjalan dengan lancar. Harapan kami, tahun depan acara ini bisa lebih besar dan mengundang peserta dari beberapa provinsi,” ungkap Aden.
Disability Day 2024 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wujud nyata solidaritas dan dukungan terhadap penyandang disabilitas. Kegiatan ini membuktikan bahwa inklusivitas dan kesetaraan dapat tercipta ketika semua pihak bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung.
(Vie)