Romer menyatakan bahwa Helmi Mian, calon gubernur Bengkulu periode 2024-2029, memiliki ambisi kuat untuk menjadi Gubernur. Namun, komentar ini justru mendapat respons balik yang menohok dari Helmi Hasan.
Helmi Hasan dengan tenang merespons kritik yang disampaikan oleh Rohidin Mersyah, calon dari paslon 02 yang sebelumnya sudah menjabat sebagai gubernur Bengkulu selama dua periode dan saat ini kembali mencalonkan diri untuk ketiga kalinya.
Helmi mempertanyakan, “Apa tidak sadar Pak Rohidin sudah dua periode menjabat gubernur Bengkulu, lalu sekarang mencalonkan diri lagi untuk periode ketiga. Jadi, siapa sebenarnya yang memiliki ambisi berlebihan?” Sindiran ini langsung mendapat perhatian luas dari masyarakat yang menyaksikan debat.
Bagi masyarakat harapan untuk perubahan kepemimpinan di provinsi Bengkulu sangat besar. "Kami ingin gubernur baru yang mampu membawa Bengkulu menuju kemajuan. Helmi Mian adalah sosok yang kami yakini dapat melakukan perubahan itu," kata Eepkinal, salah satu tokoh masyarakat Kaur, dengan penuh semangat.
Eepkinal menambahkan bahwa Helmi Hasan memiliki latar belakang dan pengalaman yang tidak diragukan lagi dalam memimpin. Selain itu, dilihat dari dukungan partai yang mengusung Helmi-Mian, di mana terdapat hubungan emosional dengan pemerintahan pusat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, menjadi nilai tambah.
“Kami berharap jika Helmi-Mian terpilih, pembangunan di Bengkulu dapat berjalan lebih baik dan mengarah pada kesejahteraan masyarakat sesuai dengan mottonya Bantu Rakyat,” ujar Eepkinal.
Situasi politik Bengkulu kian menarik, terutama dengan berbagai kritik dan perdebatan di antara para kandidat. Masyarakat berharap pemilihan kali ini akan menghasilkan pemimpin yang tidak hanya berambisi tetapi juga memiliki komitmen kuat untuk membawa perubahan positif bagi provinsi Bengkulu di masa mendatang, tutup Eepkinal
(Ilpitar)
