Pemalang - Guna mengetahui informasi tentang kondisi cuaca atau perubahan iklim atau situasi kebencanaan yang terkini, masyarakat diharapkan bisa mengakses melalui akun instgram BMKG dengan nama akun @infobmkg dan laman BMKG melalui www.bmkg.go.id atau bisa mengakses akun instagram BPBD Kabupaten Pemalang dengan nama akun @bpbdpemalang.
“Insyaallah disana kita mengadu juga informasi situasi yang muncul dan layak kita informasikan kepada semua pihak. Mudah-mudahan dengan aktif informasi kita bisa mengantisipasi dan mengurangi resiko terjadinya bencana sehingga harapanya kita bisa aman ditengah kondisi perubahan iklim yang ekstrim”.
Dalam hal ini Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang, Andri Adi menghimbau masyarakat agar waspada dengan datangnya musim penghujan yang mulai tiba. Apabila ada kegiatan yang memang harus dilakukan di luar rumah masyarakat diharapkan bisa mengantisipasinya dengan melakukan cek kelayakan kendaraan dan kelengkapan diri lainya seperti jas hujan, payung dan pastikan lokasi yang akan dituju benar-benar di lokasi yang dikategorikan aman, himbauan tersebut disampakan Andri Adi saat ditemui di ruang kerjanya pada Selasa (12/11/2024).
Selanjutnya Andri Adi mengingatkan kepada masyarakat, apabila mengetahui kondisi cuaca sangat ekstrim masyarakat dianjurkan untuk segera berlindung agar tidak terdampak, terlebih lagi bila hujan tersebut disertai petir atau badai, maka seyogyanya tidak berlindung di bawah pohon atau di bawah bangunan yang terbuka karena menurutnya itu rawan terdampak petir, Ia menyarankan supaya bisa berlindung di lokasi yang tertutup dan lebih aman.
“Misalnya seorang petani harus melaksanakan kegiatan di sawah jika memang mendapatkan informasi cuaca cukup ekstrim alangkah baiknya di tunda atau menyegerakan berlindung,” ujar Andri Adi.
Dirinya juga mengungkapkan, "sesuai dengan informasi yang kami dapatkan dari BMKG melalui surat kawat maupun bulletin, pada november tahun ini untuk wilayah Pemalang, khususnya di wilayah Pemalang bagian selatan sudah memasuki wilayah musim hujan, namun secara keseluruhan kemungkinan di akhir november hingga bulan desember, untuk perkiraan cuaca saat ini belum bisa belum bisa dipastikan, namun demikian musim hujan sudah nampak cukup signifikan sehingga antisipasi musim hujan sudah harus dipersiapkan sejak bulan ini".
Masih terkait musim hujan, menguraikan, beberapa hal yang dilakukan oleh BPBD dalam menghadapi datangnya musim penghujan, yang pertama adalah melakukan koordinasi secara continu tentang adanya perubahan cuaca kepada dinas atau instansi terkait khususnya BMKG dimana pihaknya akan mendapatkan informasi mengenai kondisi cuaca, baik informasi cuaca harian atau tiga harian. Hasil informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memberitahukan secara langsung melalui group yang di dalamnya meliputi unsur pimpinan, mulai dari Bupati sampai dengan dinas, instansi dan camat se Kabupaten Pemalang. Selanjutnya dari informasi tersebut pihaknya kemudian menyampaikan beberapa hal yang perlu untuk diantisipasi dan diperhatikan dimulai dari munculnya situasi cuaca ekstrim atau hujan yang disertai angin kencang ataupun hujan yang disertai badai petir sehingga perlu dilakukan antisipasi dan pengawasan khusus, utamanya kepada camat dan kepala desa di wilayahnya karena hal itu berpotensi menimbulkan gangguan seperti kemungkinan terjadinya pohon tumbang yang menghalangi jalan dan berakibat mengganggu pengguna jalan umum atau menimbulkan korban karena tumbang di lingkungan perumahan, sehingga hal itu perlu adanya antisipasi salah satunya dengan melakukan gerak cepat dan koordinasi untuk menanggulanginya.
“Untuk memastikan apakah musim hujan akan berlangsung lama atau tidak, belum ada informasi yang mengerucut namun dimulainya musim hujan sudah di pastikan pada bulan ini di wilayah Pemalang, sementara wilayah Pemalang selatan, namun demikian cuaca cukup signifikan, tidak menentu dan itu bisa terjadi di beberapa wilayah,” tutur Andri.
Mengenai adanya curah hujan yang cukup deras pada awal bulan november ini, Andre menuturkan, pihaknya perlu memetakan wilayah-wilayah di Kabupaten Pemalang yang rawan atau berpotensi terdampak perubahan iklim tersebut. Pemetaan dimulai dari wilayah pesisir atau pantura yang kemungkinan terdampak banjir bandang atau luapan air yang begitu besar dari wilayah atas atau munculnya banjir rob,selanjutnya di wilayah dataran rendah hingga ke dataran tinggi Andri imbau agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya angin kencang atau puting beliung, kemudian di wilayah dataran tinggi juga perlu mengantisipasi adanya banjir bandang serta tanah longsor.
“Oleh karena itu kepada pemilik wilayah juga kita koordinasikan, memperhatikan wilayah wilayah penduduk yang rawan longsor. Tidak ketinggalan juga fasilitas umum, kondisi sungai, dan jembatan yang mungkin akan terdampak oleh arus air yang cukup deras,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya luapan air, Andri menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan kordinasi dengan petugas khusus yakni penjaga pintu air atau bendungan agar jika terjadi luapan air yang melibihi limtas, terlebih lagi kalau masuk dalam kategori awas yaitu diatas rata rata, maka pihaknya akan segera melaporkan situasi luapan air tersebut kepada masyarakat di daerah aliran sungai sehingga warga yang ada di sekitar daerah itu bisa siap-siap dalam waktu beberapa menit atau jam bilamana terjadi musibah luapan air dari sungai tersebut.
”Selanjutnya kami juga menyiapkan Personil serta mobilitas agar dalam mengantisipasi terjadinya bencana yang muncul personil sudah siaga kemudian mobilitas juga siap untuk meluncur ke lokasi bersama sarana prasana, misalnya sensor atau alat pemotong kayu serta kendaraan kendaraan yang harus di mobilitas ke lokasi,” imbuhnya.
"Dengan adanya perubahan iklim serta musim hujan yang sudah di depan mata, kami minta kepada masyarakat agar selalu update dan memperhatikan informasi dari pemerintah baik yang disampaikan melalui media elektronik maupun dari group pemerintahan desa karena cuaca yang muncul bisa di luar perkiraan", pungkas Andri Adi.
(Eko B Art)