“Kalau untuk standar 1, ilmu yang diberikan minimal bermanfaat untuk diri lansia sendiri, kalau untuk standar 2, ilmu yang diberikan itu hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga, kalau sudah standar 3 berarti para lansia ini sudah bisa menjadi mentor atau contoh sehingga materi-materi yang diberikan bisa bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya,” hal tersebut disampaikan Hitya Apranadyanti selaku PIC Bina Keluarga Balita dan Anak, Ketahanan Keluarga Lansia BKKBN Provinsi Jawa Tengah saat acara Prosesi Prosesi Wisuda Sekolah Lansia Abata Desa Klareyan Kecamatan Petarukan di Pendopo Kabupaten Pemalang, Selasa (22/10/2024).
Selanjutnya dalam kesempatan tersebut Kepala Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang Mu’minun melaporkan bahwa sebelumnya sudah ada wisuda serupa sebanyak dua kali, yang pertama tahun 2022 sebanyak 60 wisudawan dari Sekolah Lansia Al Asna dari Kecamatan Pemalang, yang kedua tahun 2023 sebanyak 71 wisudawan dari Sekolah Lansia Madrasah dari Kecamatan Taman.
"Kemudian di tahun 2024 ini merupakan wisuda yang ketiga dari sekolah lansia Abata dari Kecamatan Petarukan dengan jumlah wisudawan sebanyak 81", ucap Mu’minun.
"Total Peserta sebanyak 180 orang yang terdiri dari 81 wisudawan/wisudawati, 40 orang pendamping wisudawan/wisudawati, 20 orang koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) se-Kabupaten Pemalang, dan 39 orang pejabat struktural fungsional dan pelaksana Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) KB pada Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang", pungkasnya.
Dalam acara itu diserahkan penghargaan oleh Pjs Bupati Pemalang kepada wisudawati terbaik dan dosen terbaik Sekolah Lansia Abata dilanjutkan penyerahan cindera mata wisudawati kepada Pjs Bupati Pemalang.
Dalam acara itu, Pjs Bupati Pemalang Agung Hariyadi menyampaikan apresiasi dan bangga kepada seluruh wisudawan/wisudawati, para pengajar, para mentoring dan Camat Petarukan yang selalu memonitor dan memberikan dukungan terhadap Sekolah Lansia Abata.
“Ini menjadi suatu lembaga untuk mewujudkan lansia yang smart, mandiri dan bermartabat dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Agung.
Agung berharap, ilmu-ilmu yang sudah dipelajari di sekolah lansia dapat diimplementasikan di keluarga maupun di lingkungan sekitar.
(Eko B Art)
