Hal ini disampaikan Gubernur Aceh, Safrizal beberapa hari lalu di Banda Aceh.
"Atas keberhasilan itu, saya atas nama rakyat beserta Pemerintah Aceh mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada Kapolda Aceh beserta jajaran," kata Safrizal.
Menurut Safrizal, apa yang dilakukan Polda Aceh merupakan upaya dan langkah dalam mencegah praktik human traficking yang telah melibatkan berbagai pihak sebagai pelaku.
"Boleh dikata, ini merupakan perbuatan para mafia jaringan Internasional," jelas Safrizal. Itu sebabnya dia mendukung dan meminta jajaran Polda Aceh untuk ambil tindakan tegas serta mengungkap kasus sampai ke akar - akarnya.
"Bila ada masyarkat Aceh yang terlibat, maka jangan ragu untuk diproses sesuai hukum yang berlaku, tanpa pandang bulu. "Ini jelas perbuatan yang tidak dibenarkan secara hukum dan agama," sebutnya.
Pj Gubernur Aceh Safrizal. Sebelumnya diwartakan, jajaran Polda Aceh telah berhasil mengamankan etnis Rohingnya yang berada 4 mil dari perairan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan. Peristiwa ini murni tindak pidana perdagangan manusia atau TPPM. Pengungsi Rohingya di perairan Aceh Selata, kasus ini juga sudah diperkuat dengan ditangkapnya tiga terduga pelaku penyelundupan manusia berinisial, F (35), A (33), dan I (32). Selain itu, delapan orang lainnya juga masih dalam pengejaran aparat keamanan.
Pj.Gubernur Aceh, Safrizal berharap kasus perdagangan manusia ini, tidak lagi menganggu keamanan dan kedamaian di Aceh.
(Hendra)
