KABUPATEN LEBONG - Salah satu daerah yang berpenghasilan Emas di kabupaten lebong. sangat menuai hasil yang sangat lumayan untuk masyarakat Penambang tradisional. Mulai dari Tambang BatuBara, hingga tambang emas. Jika membahas mengenai perihal tambang yaitu Tambang emas terdapat dua cara yang biasanya dilakukan oleh masyarakat penambang tradisional , yang pertama adalah penambangan dengan sistematis atau modern, biasanya itu dilakukan oleh perusahaan Perusahaan tambang profesional seperti Daerah daerah Luar, yang kedua adalah tambang emas tradisional yang umumnya dilakoni oleh masyarakat Dengan sistim manual Dengan Peralatan Alakadarnya.
Walaupun kegiatan penambangan emas tradisional ini telah lama dilakukan oleh masyarakat setempat , namun ternyata masih banyak yang merasa awam dengan segala informasi mengenai hal ini baik teknis bagai mana cara pengolahan yang baik.
Berikut ini adalah beberapa hal penting mengenai kegiatan penambangan emas tradisional dimulai dari Pengambilan Material,pengertian, tata cara pengolahan, sampai dengan resiko yang akan dihadapi disa'at jam kerja. Tambang emas tradisional saat ini terdapat dua cara penambangan yang umumnya dilakukan. Yang pertama adalah penambangan emas dengan cara yang sistematis atau modern, dan yang kedua adalah dengan cara tradisional.
Penambangan secara sistematis atau modern biasanya dilakukan oleh perusahaan tambang yang bekerja secara profesional. Mengandalkan alat canggih, sistem penambangan yang berdasarkan SOP, dan pastinya memiliki standar keamanan dalam pengerjaannya seperti Perushaan yang sudah beroperasi di wilayah kabupaten lebong terutama di Tambang Batu bara dan juga Pertambangan emas di wilayah Tambang Lebong. 29/10/2024.
Sedangkan tambang emas tradisional biasanya dijalankan dengan cara yang manual serta tidak memiliki standar keamanan sama sekali. Selain itu pengerjaannya juga tidak melibatkan alat-alat yang mumpuni, sebab hanya mengandalkan peralatan yang seadanya dimiliki saja. Sampai saat ini, tambang emas tradisional masih banyak dilakoni oleh masyarakat maupun di wilayah lain karena alasan ekonomis.
seperti Diungkap kan Oleh Ketua Organisasi Masyarakat Tambang Rakyat Lebong ( Alex ) "Para Penambang Tradisional Tidak perlu memakai atau Menggunakan Peralatan dan alat bahan yang susah, namun Biasanya para penambang ini memerlukan Alat Pengolahan seperti gelundung, sekop dan cangkul, alat pengayak, serta wadah untuk mendapatkan hasil penambangan.
Para penambang pertama kali harus menggali untuk menemukan lokasi yang sekiranya banyak menyimpan kadar emas. Penentuan lokasi ini berdasarkan firasat dan kebiasaanya, jadi memang tidak menggunakan dasar keilmuan khusus. Kemudian tanah Di buat sistim lubang ataupun galian itu akan diangkut, dan kemudian di olah . Hasil olahan iinilah yang nantinya dilanjutkan dengan proses pemisahan antara batu, tanah, dan kotoran lainnya dengan serbuk emas yang di ambil melalui air Perak Ungkapnya.
Ada beberapa resiko yang umumnya harus dihadapi oleh para penambang emas tradisional. Resiko tersebut biasanya meliputi masalah kesehatan dan keselamatan dalam bekerja, sebab dua hal ini yang benar-benar tak memiliki standar yang jelas dalam pengerjaannya. Yang pertama, masalah lubang galian, banyak penambang yang memiliki resiko tertimbun lubang galiannya sendiri.
Mungkin karena terlalu dalam, atau malah tanah yang dijadikan lokasi menggali ternyata terjadi longsor. Hal ini disebabkan karena memang para penambang tidak menggunakan alat keselamatan apapun. Yang kedua, kesehatan para penambang emas tradisional umumnya terganggu, terlebih lagi bagi mereka yang menambang di dekat lokasi pertambangan modern seperti PT. TANSRI MADJID ENERGI Yang sa'at ini akan Beroperasi Kembali Tutupnya.
Itulah beberapa penjelasan umum mengenai tambang emas tradisional yang harus diketahui. Sampai sekarang pemerintah Setempat Belum Pernah melakukan himbauan ataupun sosialisasi kepada para penambang Tradisional agar mengutamakan keselamatan Para Pekerja tambang tradisional.
(Munawar khalik)