-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Marilah Kita Berani Mawas Diri, Berani Memperbaiki Diri, Berani Mengoreksi Diri Kita Sendiri

    Metronewstv.co.id
    Monday, October 21, 2024, 06:29 WIB Last Updated 2024-10-20T23:29:24Z

    Pemalang - Saya Prabowo Subianto dan saudara Gibran Rakabuming Raka, telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan Undang-Undang Dasar untuk menjalankan semua undang-undang dan peraturan yang berlaku untuk berbakti pada Negara dan Bangsa. 


    "Sumpah tersebut akan kami jalankan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan semua kekuatan yang ada pada jiwa dan raga, kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah Republik Indonesia, Kepemimpinan Negara dan Bangsa Indonesia dengan tulus, dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih kami", hal tersebut disampaikan Prabowo usai dirinya melakukan Sumpah Jabatan Presiden, dalam sesi pidato perdana sebagai Presiden di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).


    Selanjutnya Prabowo menegaskan bahwa Kami akan mengutamakan kepentingan bangsa Indonesia, kepentingan rakyat Indonesia di atas segala kepentingan golongan, apalagi kepentingan pribadi Kami. 

    "Tantangan, rintangan, hambatan dan ancaman yang dihadapi oleh bangsa Indonesia di tengah dinamika dan pergolakan dunia, sudah kita pahami dan kita mengerti, bahwa karunia yang diberikan oleh yang maha kuasa kepada kita sungguh sangat besar dan sangat beragam", ucap Prabowo. 


    Kita memiliki luas wilayah daratan dan lautan yang sangat besar, kita memiliki kekayaan alam yang sangat besar, kita mengerti sumber daya alam ini terdiri dari sumber-sumber alam yang sangat penting untuk kehidupan manusia di abad ke-21 dan seterusnya. 


    Namun ditengah segala karunia tersebut, di tengah segala kelebihan yang kita miliki, kita harus menatap masa depan dengan optimis, kita pun harus berani untuk melihat hambatan, tantangan, rintangan, ancaman dan kekerasan yang ada, untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan, bangsa yang tidak takut ancaman. 


    Kepahlawanan penuh pengorbanan, penuh keberanian tidak hanya pemimpin-pemimpin, tapi keberanian rakyat kita menghadapi segala tantangan, bahkan invasi invasi dari bangsa udara lain sudah kita pahami dan kita mengerti, bahwa Kemerdekaan kita bukan hadiah, kemerdekaan ini kita dapatkan dengan pengorbanan yang sangat besar sekali.


    Kita harus paham dan ingat selalu, bahwa pengorbanan yang paling besar adalah pengorbanan dari rakyat kita, dari rakyat kita yang paling miskin, wong cilik yang berjuang yang memberi makan kepada pejuang pejuang kita. 


    Waktu kita perang kemerdekaan, kita tidak punya Anggaran, Kita tidak punya APBN, pasukan kita tidak digaji, ......Siapa yang memberi makan kepada kita  ? Yang memberi makan adalah para petani di desa desa, para nelayan dan para pekerja. 


    Merekalah yang mendirikan Republik Indonesia, sekarang saya mengajak saudara-saudara terutama Unsur pimpinan dari semua kalangan, dari kalangan cendekiawan, dari kalangan ulama, dari kalangan pengusaha, dari kalangan pemimpin politik, dari kalangan Pemuda dan mahasiswa, mari kita menghadapi tantangan-tantangan tersebut. 


    Kita akui, kita harus Berani mengakui, banyak tantangan, banyak kesulitan, banyak rintangan yang berasal dari diri kita sendiri, ada tantangan-tantangan kesulitan-kesulitan yang terjadi karena kita kurang waspada, karena kadang-kadang kita tidak handal dan tidak piawai dalam mengurus kekayaan kita sendiri. 


    Marilah kita berani mawas diri ,berani menatap wajah kita sendiri, dan mari kita memperbaiki diri kita sendiri, marilah kita berani mengoreksi diri kita sendiri.


    Kita menghadapi kenyataan bahwa masih terlalu banyak kebocoran, Penyelewengan, dan korupsi di negara kita. Hal ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita dan cucu cucu kita.


    Maka akita harus Berani mengakui terlalu banyak kebocoran kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan diantara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan.


    Kolusi di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik, Jangan takut...!untuk melihat realita ini.


    Kita masih melihat sebagian saudara-saudara yang belum menikmati hasil kemerdekaan, saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan, masih banyak anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, masih banyak anak-anak kita yang tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah. 


    Kita sebagai pemimpin politik, jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira lalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sesungguhnya. 


    Jangan Kita merasa bangga bahwa kita diterima dikalangan G20 Kita merasa bangga bahwa kita disebut peningkatan ekonomi ke-16, tapi apakah kita sungguh-sungguh paham...?


    Apa kita sungguh-sungguh melihat gambaran yang utuh dari keadaan...?


    Kita tidak sadar bahwa kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar, apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat kita yang tidak dapat pekerjaan yang baik, banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus. Kita harus berani melihat ini semua dan kita harus berani menyelesaikan masalah ini. 


    Saya mengajak semuanya, marilah kita berani melihat kenyataan itu tidak boleh bangga dengan prestasi kia, marilah kita jangan tertegun, jangan terlalu cepat puas, jangan terlalu cepat gembira dengan menutup mata dan hati kita terhadap tantangan-tantangan dan penderitaan saudara-saudara kita. 


    "Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung Unta, bila melihat sesuatu yang tidak enak, akan memasukkan kepalanya ke dalam tanah. Marilah kita menghadapi kesulitan dengan berani".


    Demikian narasi pidato Prabowo tentang Keberanian yang disampaikannya dihadapan MPR, DPR dan segenap tamu Undangan yang hadir. 


    (Eko B Art)

    Komentar

    Tampilkan