Hal tersebut disampaikan, Safrizal dalam sambutannya pada acara Gala Dinner menyambut Puncak Kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2024, yang dihadiri oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional Letjen TNI Suharyanto, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh,berapa hari lalu.
Menurutnya,“Na Ingat, Na Selamat. 20 tahun mungkin waktu yang lama tapi bagi bencana itu adakah waktu yang singkat.oleh sebab itu kami selaku pimpinan di Propinsi Aceh, tidak tingal diam dan terus mengajak kita semua, para Bupati dan Wali kota untuk ikut menyesuarakan bahwa, peringatan 20 tahun tsunami Aceh terus saja untuk digaungkan semangat mitigasi Na Ingat, Na Selamat” sebut Safrizal.
Selanjutnya dikatakan, lahirnya BNPB merupakan hikmah yang cukup besar dari bencana tsunami Aceh yang pernah terjadi pada tqnggal 26 Desember 2004 lalu.
“Dengan telah terjadinya bencana gempa dan tsunami Aceh saat itu, seluruh elemen bangsa menyadari bahwa kita butuh sebuah lembaga yang kuat, powerfull, responsif dan menguasai semua ilmu tentang penanganan dan penanggulangan bencana, agar mampu secara cepat menghitung jumlah korban,” jelas Pj.Gubernur Aceh Safrizal.
Dengan BNPB, katà Gubernur Aceh, kita ingin menyampaikan kepada dunia bahwa, tidak boleh ada lagi terjadi korban jiwa yang begitu besar akibat bencana di tempat lain dan di masa yang akan datang." kita memang tidak bisa mencegah bencana, karena itu merupakan ketentuan dari Allah SWT. Maka dari itu kita terus perkuat pemahaman tentang mitigasi kepada masyarakat secara meluas Insya Allah kita bisa mengurangi jumlah korban dan kerugian harta benda,” Sebut Gubernur Aceh.
Pj Gubernur Aceh bangga BNPB telah menunjuk Aceh sebagai tuan rumah Bulan PRB 2024 yang juga menjadi rangkaian peringatan 20 tahun tsunami Aceh.
“Kami sangat optimis, kegiatan seperti ini sangat berimbas positif bagi upaya kita bersama dalam menyosialisasikan pentingnya pemahaman mitigasi kepada masyarakat luas." harap Gubernur Aceh.
( Hendra)
