-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Laskar RMRB Riau Desak PT APGWI Pekerjakan Masyarakat Lokal

    Metronewstv.co.id
    Friday, October 18, 2024, 02:50 WIB Last Updated 2024-10-17T19:50:41Z

    Pekanbaru  - Laskar Rumpun Masyarakat Riau Bersatu (RMRB) melalui Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Riau Putra Rezeky, S.PdI mendesak Perusahaan Migas PT APG Westkampar Indonesia (APGWI) agar mempekerjakan masyarakat tempatan untuk bekerja dalam proyek Seismik pengeboran minyak di Kecamatan Pendalian, Kabupaten Rokan Hulu.


    Hal ini disampaikan Putra kepada media Kamis 17 Oktober 2024,  ia mengatakan PT. APGWI Rohul tidak mengindahkan Perda Provinsi Riau Nomor 6 Tahun 2012. Perda ini mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), dan Perda Provinsi Riau No.4 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan lokal.


    "Sebagai organisasi masyarakat daerah Riau, kami menyayangkan PT. APGWI yang tidak mengindahkan Perda terkait tanggung jawab sosial perusahaan terkait ketenagakerjaan lokal, sekitar ratusan pekerja dari luar daerah Rohul ini digunakan PT. APGWI sebagai tenaga kerja non skill seperti supir dan lainya. Seharusnya perusahaan dapat memberikan kesempatan bagi warga tempatan untuk dapat bekerja," ujarnya.


    Putra menambahkan tujuan pemerintah menetapkan Perda TJSP ketenagakerjaan lokal salah satunya untuk mengurangi angka pengangguran dan menurunkan stunting.


    "Kita ketahui bahwa di Rohul ini masih banyak pengangguran yang tentunya sangat membutuhkan pekerjaaan untuk menghidupi keluarganya, dan kami berharap pemerintah juga turut serta berpartisipasi mengawasi perusahan yang beroperasi di wilayah Rokan Hulu agar dapat memberikan pekerjaan bagi masyarakat tempatan di sekitar perusahaan dengan upah yang sesuai,"tegasnya.


    Diberitakan sebelumnya, Perusahaan Migas PT APG Westkampar Indonesia (APGWI) mempekerjakan ratusan pekerja dari luar Kabupaten Rokan Hulu untuk bekerja dalam proyek Seismik pengeboran minyak di Kecamatan Pendalian, Kabupaten Rokan Hulu.


    Salah satu pekerja ketika dijumpai SegmenNews.com di camp pekerja yang terletak di SMK Terpadu Ujungbatu, Rabu 16 Oktober 2024, mengatakan, saat ini dirinya dan sekitar ratusan pekerja sedang melakukan pengeboran di wilayah Desa Sei Kandis, Kecamatan Pendalian IV Koto melalui PT APG Westkampar Indonesia dan Sucofindo.


    "Kami sedang ngebor minyak di Kandis, sekitar 1,5 jam dari sini, sebelum pasar Ujungbatu belok ke kanan lalu jalan berbukit bukit gitu bang, saya tidak tau daerahnya Kandis, Kandis gitu mas,"ujar salah satu pekerja.


    "Kami kerja ini, gabungan Sucofindo dan PT Wi gitu kurang tau saya, ada nama perusahaannya di mobil itu (Truck antar jemput pekerja,red)," lanjutnya.


    Lanjutnya, sekitar ratusan pekerja ada sekitar 50 orang berasal dari Sumatera Selatan dan lainnya berasal dari Pulau Jawa."Ya kami disini banyak mas, dari Palembang ada sekitar 50 orang, supir supir mobil angkutan ini juga dari luar, bahkan ada dari Jawa mas," ujarnya.


    Dijelaskannya, ia bersama rekan pekerja lainya sudah beberapa hari bekerja di Kabupaten Rokan Hulu. "Kerja kami ya ngebor aja, abis ngebor nyalain minyak itu, tapi tukar tukar kami ada yang tukang tembak beda lagi, ada tidak ada minyak bos bos atas yang turun, ditembak pakai bom Dynamit, kencang guncangannya, rumah ini bergetar semua," lanjutnya.


    Sementara, Humas PT APGWI Anggi Dharma ketika dikonfirmasi SegmenNews.com, mengenai ratusan pekerja luar yang bekerja dalam pengeboran PT APG Westkampar Indonesia mengatakan tidak ada pengeboran."Kita saat ini tidak ada pengeboran minyak, masih pakai sumur yang lama," tulis Anggi singkat.


    Sementara, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Yanin Kholison ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa PT APG Westkampar dibawah naungan SKK Migas, yang merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S). "Benar, APG Westkampar Indonesia, dibawah naungan SKK Migas, mengenai penggunaan gedung sekolah sebagai camp pekerja dan penggunaan pekerja dari luar akan kami cek lebih lanjut ke APGWI," ujar Yanin.***Hrp.

    Komentar

    Tampilkan