-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Jalan Menuju Kantor Bupati Pidie Jaya Licin, Tiga Rekanan Cuci Tangan

    Metronewstv.co.id
    Saturday, October 19, 2024, 12:11 WIB Last Updated 2024-10-19T05:11:54Z

    ACEH UTARA - Lalu lalang truk pengangkut tanah timbun untuk tiga proyek besar bernilai puluhan miliar rupiah di Kabupaten Pidie Jaya menyebabkan kondisi jalan di wilayah tersebut menjadi berbahaya. Sepanjang jalan yang dilalui truk, reruntuhan tanah liat berserakan, menciptakan ancaman bagi keselamatan pengendara, terutama saat musim hujan.


    Jumat (18/10), tumpukan tanah terlihat jelas menghiasi sepanjang jalan menuju pusat perkantoran Bupati Pidie Jaya. Reruntuhan tanah yang jatuh dari truk-truk proyek menyebabkan jalan licin dan rawan kecelakaan. Salah satu warga setempat mengaku bahwa baru-baru ini seorang pengendara jatuh di lokasi tersebut akibat licinnya jalan. "Jalannya sangat licin, terutama ketika hujan, jadi sangat berbahaya," ungkap warga yang tak ingin disebutkan namanya.


    Proyek-proyek yang tengah berlangsung berlangsung meliputi penimbunan pembangunan panggung utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Aceh 2023 dengan nilai Rp 2 miliar, pembangunan Gedung MPU Pidie Jaya sebesar Rp 5 miliar, dan pembangunan Gedung Arsip dan Perpustakaan dengan anggaran Rp 10 miliar. 


    Meski demikian, ketiga rekanan proyek yang beroperasi di kawasan tersebut menolak bertanggung jawab atas reruntuhan tanah yang mengotori jalan.


    Edy Armius, rekanan proyek pembangunan Gedung Arsip dan Perpustakaan, menegaskan bahwa pihaknya tidak lagi melakukan penimbunan tanah. "Kami sedang melakukan pekerjaan pengecoran lantai, jadi tidak membutuhkan tanah timbun. Namun, kami siap membantu membersihkan jalan karena kami juga bekerja di sekitar area itu," ujarnya.


    Rizal Pribadi, rekanan proyek pembangunan Gedung MPU juga memberikan penjelasan serupa. Meskipun mereka melakukan pekerjaan galian, mereka menyatakan tidak melintasi jalan layang. 


    Sementara itu, rekanan penimbunan lokasi panggung utama MTQ Provinsi Aceh 2023 mengklaim bahwa pihaknya sudah sebulan tidak melakukan pekerjaan penimbunan, dan telah membersihkan area setelah pekerjaan selesai.


    Meskipun ketiga perusahaan menolak bertanggung jawab atas kondisi jalan, warga berharap pihak terkait segera menindaklanjuti masalah ini untuk mencegah kecelakaan lebih lanjut. 


    Masyarakat menuntut adanya pengawasan lebih ketat dari pemerintah daerah terhadap kegiatan proyek, serta tanggung jawab dari pihak rekanan untuk menjaga keselamatan publik. 


    (Fadly P.B)

    Komentar

    Tampilkan