Terlihat kendaraan siaga desa yang merupakan oprasional mobilisasi untuk kebutuhan masyarakat terkesan termasuk kendaraan yang tergolong menengah ke atas.
Pasalnya di ketahui beberapa kantor pemerintahan desa yang ada di kabupaten lebak telah menyediakan pengadaan kendaraan siaga dan tergolong kendaraan mewah harganya pun Tiga ratus jutaan lebih.
Dengan harga yang tidak murah dan tipe kendaraan layaknya kedinasan tidak mencerminkan dengan kebutuhan masyarakat miskin yang tahapan secara ekonomis sangatlah minim.
Munculnya banyak pertanyaan dari warga dan aktivis menggambarkan bahwa kendaraan yang di beli dari anggaran pemerintah melalui pemerintahan desa di duga dan terkesan di peroritaskan untuk kepentingan gagah-gagahan oknum kades itu sendiri.
Menuainya pertanyaan dan jadi obrolan di kalangan masyarakat ketika tulisan yang terpasang di kendaraan siaga desa sangat minim dan sulit untuk di baca ketika sedang di kendarai.
Salh satu warga Lebak yang enggan di sebutkan namanya saat di mintai keterangan, sangat menyayangkan dengan minimnya tulisan dari kendaraan siaga desa sulit untuk membedakan apakah kendaraan siaga desa apa kendaraan dinas," Ucapnya.
Di tempat terpisah, Apih Asep sujana selaku ketua Lsm Harimau ( Harapan Rakyat Indonesia Maju ) DPC Lebak Mengatakan, perlengkapan mobil siaga yang semestinya Mobil Siaga Desa digunakan sebagai alat transportasi dalam memberikan layanan keamanan dan kesehatan bagi warga Desa, untuk itu mohon kepada mobil siaga yg belum jelas mohon tulisan di kendaraan nya agar lebih jelas, supaya nga jedod bahwa mobil itu Mobil Siaga Desa," ujarnya.
( Weli wilyanto)
