Aksi ini bertujuan menolak calon pemimpin yang terlibat atau didukung oleh dinasti koruptor dalam Pilkada 2024 mendatang.
Husen Saidan, ketua LSM Gerakan Peduli Pembangunan Rakyat (Gappura) Banten dan juga sebagai penanggung jawab aksi, menyatakan bahwa aspirasi ini merupakan suara masyarakat yang menginginkan pemimpin bersih dan bebas dari korupsi. Mereka menegaskan bahwa Banten harus dipimpin oleh sosok yang tidak terlibat dalam jaringan koruptor.
"Kami mewakili masyarakat Banten, menolak calon pemimpin yang berasal dari dinasti korupsi atau didukung oleh orang-orang koruptor. Ini adalah harapan wajar dari masyarakat yang sadar akan bahaya korupsi bagi bangsa dan daerah," ujar Husen.
Husen juga menegaskan bahwa masyarakat Cilegon dan Banten secara umum sudah cerdas dalam memilih pemimpin, dan berharap tidak ada diskriminasi dalam pemilihan nanti.
"Kami menyerukan kepada masyarakat Banten agar pada 27 November nanti memilih pemimpin yang bersih dari korupsi. Pemimpin yang tidak terkait dengan koruptor, dan yang mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat tanpa ada embel-embel korupsi," tambahnya.
Aksi damai ini merupakan hasil diskusi antara tokoh masyarakat dan pemuda yang khawatir terhadap masa depan Banten jika terus dipimpin oleh pemimpin yang memiliki keterkaitan dengan korupsi. Mereka berharap aksi ini bisa menyadarkan masyarakat luas tentang pentingnya memilih pemimpin yang bersih dan berintegritas.
"Kami hanya ingin Cilegon, Banten khususnya yang lebih baik dan bebas dari korupsi," pungkas Husen.
(Vie)