Dari hasil penelusuran awak media, melalui pembicaraan sekjen Faksi Amin di kantor Kementerian Sosial Republik Indonesia yang bertemu lansung dengan ibu Eva Rahmi Kasim, Menurut Amin, Kementerian Sosial RI masih menggunakan sistem birokrasi lama, didapati ada yang ditutup-tutupi terhadap keterbukaan informasi publik.
Hal ini terbaca saat pengajuan surat yang terjadi kesalahan yang berulang-ulang dan harus diralat/perbaiki hingga 3 kali oleh tim Faksi (Sekjen dan wakil Sekjen) terhadap surat permohonan tersebut, tim Faksi harus bolak-balik untuk memperbaiki Surat Permohonan beserta lampiran proposal pengajuan kebutuhan modal usaha masyarakat nusantara ditempat percetakan dilingkungan kementerian tersebut.
Untuk diketahui oleh masyarakat luas di Nusantara, saat ini program Kementerian Sosial RI sudah banyak diluncurkan ke masyarakat pedesaan di seluruh nusantara hingga tahun 2024 melalui program PENA Kemensos, namun Faksi sebagai wadah perkumpulan masyarat Nusantara, atas terus meneliti kembali terhadap program PENA Kemensos tersebut dimasyarakat, apakah sudah menyentuh semua lapisan masyarakat menengah bawah, atau hanya segelintir masyarakat kalangan menengah atas.
Untuk itu, Sekjen Presidium Pusat Faksi di Jakarta, telah melaporkan hal tersebut kepada Ketua Presidium Pusat untuk membuat pengumuman segera untuk memberikan tugas tambahan kepada seluruh Koordinator Wilayah (Korwil) tingkat provinsi di seluruh nusantara, Komisariat Daerah (Komda) tingkat Kabupaten/kota, tingkat Garda, hingga kebawah di seluruh wilayah nusantara untuk terus memantau program kemensos RI terhadap pemberdayaan masyarakat.
Menurut tulisan Rizka Surya Ananda, melalui Rilis Kemensos, program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) berhasil mencetak 28.775 warga miskin menjadi mandiri, sehingga mereka tidak lagi menerima bantuan sosial. Dalam Program PENA, warga penerima bansos mendapat permodalan dan pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan hingga usahanya berjalan lancar dan berhasil. “Karena usahanya sudah berhasil dan secara ekonomi bisa mandiri, ribuan masyarakat pra-sejahtera tersebut tidak lagi menerima bantuan sosial, atau digraduasi dari penerima bantuan sosial,” kata Mensos Risma saat menghadiri acara Graduasi PENA Periode Juni 2024.
(Abunas)
