Tim media menghubungi nomor WhatsApp kepala kampung (RD) tujuan untuk menjalin silaturahmi, tapi tidak disangka ternyata yang mengangkat via telpon WhatsApp tim media adalah seorang yang mengaku diduga sebagai Ketua KPK Nasional Berinisial (WN). Ucap Hendri
Hendri menambahkan, saat menanyakan kepala kampung (RD) dimana (WN) menjawab sedang sholat tim media," bertanya ini siapa, WN menjawab dengan congkak dan sombongnya dia berkata, saya dari organisasi Komite Pemberantasan Korupsi Nasional dari pusat (KPK Nasional) kami disini lagi rembukan buat kantor KPK Nasional." Ucap WN
Kepala Kampung (RD) membenarkan bahwa dia sebagai anggota organisasi Komite Pemberantasan Korupsi (KPK Nasional)," iya pak saya (RD) benar saya anggota organisasi Komite Pemberantasan Korupsi (KPK Nasional)," tutur RD
Andreyadi Ketua Dewan Pengurus Cabang, Persatuan Pewarta Warga Indonesia Kabupaten Tulang Bawang (DPC PPWI Tuba) bersama tim akan menelusuri lebih dalam lagi, dalam hal ini Andreyadi mengatakan sangatlah langka dan pertama kalinya seorang kepala kampung di kawal bahkan menjadi seorang anggota organisasi KPK Nasional.
Menurut Andreyadi semestinya (RD) sebagai kepala kampung alat komunikasi pribadi handphone, itu tidak sembarangan di pegang ataupun sampai di tinggalin sembarangan, apalagi sampai seorang tamu seperti WN datang dari luar langsung mengangkat telpon WhatsApp hp pribadi (RD) disaat tim media menghubungi RD bahkan dengan congkak dan sombongnya mengeluarkan kata-kata organisasi. Ucap tegas Andreyadi Ketua DPC PPWI Tuba.
(Tim/Red)
