-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Sosialisasi dan pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai pupuk hayati tanaman untuk Kelompok Tani Desa Kapungan

    Metronewstv.co.id
    Friday, August 16, 2024, 13:32 WIB Last Updated 2024-08-16T06:32:14Z

    Klaten - Tim KKN II UNDIP 2024 yang bertugas di Desa Kapungan Kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten menjalankan salah satu program Monodisiplin pada hari Jumat (26/07/2024) adalah Dafa Fadilah selaku mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, jurusan Prodi Bioteknologi, dengan Dosen Pembimbing, A.H Haditomo S.Pi., M.Si., Ph,D., Riandhita Eri Werdani S,M.B., M.S.M., Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan S.Si., M.Si.

     

    Dalam Pelaksanaan KKN di desa Kapungan, Dafa Fadilah melakukan program kerja Monodisiplin tentang “Sosialisasi dan pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) sebagai pupuk hayati untuk tanaman”. Pelatihan ini dilakukan pada hari Jumat, 26 Juli 2024, di Rumah Pak Sarsono selaku Ketua Kelompok Tani Desa Kapungan

     

    Dalam keterangannya pasca kegiatan Dafa Fadilah menyatakan bahwa "alasan mendasar mengapa memilih pembuatan pembuatan pupuk cair hayati yaitu bahan yang mudah didapatkan karena berasal dari alam sekitar salah satunya yaitu perakaran tanaman bambu kemudian bersifat ramah lingkungan”.

     

    "Maka dengan dilaksanakannya kegiatan dari program monodisiplin ini adalah untuk mengedukasi serta memotivasi agar Kelompok Tani Desa Kapungan dapat membuat pupuk dari bahan alami yang murah dan mudah ditemukan disekitar, sehingga tidak memerlukan biaya yang tinggi dan meningkatkan hasil pertanian”, ucap Dafa Fadilah.

     

    Perlu kita ketahui bersama, bahwa PGPR adalah pupuk cair yang mengandung kelompok bakteri. Yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan berbagai cara. Adapun cara pembuatan PGPR dilakukan dengan pembuatan media perbanyakan biang dan perbanyakan media PGPR. Alat dan bahannya juga sangatlah mudah hanya memerlukan akar dari tanaman bambu, gula jawa 250 gr, katul 500 gr, terasi 20 gr, enjet 1 sdt dan air 15 L.


    Selanjutnya dilakukan pembuatan media perbanyakan biang siapkan untuk bahan bahannya, akar tanaman bambu, siapkan botol 1 liter dan masukkan akar bambu lalu direndam dengan air selama 2 malam.

     

    Adapun cara pembuatan media perbanyakan PGPR adalah rebus air sebanyak 15 liter hingga mendidih. Kemudian masukkan katul dan diaduk hingga mendidih, lalu masukkan terasi, enjet, dan gula pasir diaduk hingga merata. Setelah itu, dinginkan hingga ruam-ruam kuku dan disaring, masukkan biang yang sudah diinkubasi selama 2 hari lalu pindahkan ke wadah penyimpanan galon.

     

    "Proses fermentasi baru dimulai. Simpan ditempat sejuk selama kurang lebih 14 hari dengan kondisi minim cahaya matahari agar proses fermentasi berjalan dengan baik. Setelah 14 hari PGPR sudah dapat diaplikasikan kepada tanaman", pungkas Dafa Fadilah. 

     

    Dalam kesempatan tersebut Pak Sarsono selaku Ketua Kelompok Tani mengucapkan terimakasih serta apresiasi dengan adanya kegiatan KKN dari mahasiswa Undip di desa kami. 

     

    "Dengan adanya pembuatan pupuk cair hayati ini sangat bermanfaat bagi anggota tani karena menjadi salah satu solusi untuk memangkas biaya pembelian pupuk atau obat pertanian. Edukasi serta pelatihan langsung pembuatan pupuk cair hayati ini diharapkan dapat membantu memakmurkan sektor pertanian di Desa Kapungan, sehingga bisa menjadi komoditi utama yang menjanjikan dan mensejahterakan masyarakat setempat”, terang Pak Sarsono. 

     

    Informasi lebih lanjut hubungi:

    M. Dafa Fadilah

    Mahasiswa KKN  Tim II Universitas Diponegoro Desa Kapungan, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten

    Email  : muhamaddafafadilah@gmail.com

    Mobile : +62 812-8974-0312

     

    (M. Dafa Fadilah)

    Komentar

    Tampilkan