Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini menegaskan bahwa pasangan OM BUS-Tu Sop memiliki latar belakang dan rekam jejak yang kuat. Bustami Hamzah bukanlah sosok baru di kancah politik Aceh. Sebagai seorang birokrat senior dengan pengalaman bertahun-tahun, ia dikenal memiliki pemahaman mendalam tentang sistem pemerintahan dan birokrasi di Aceh. Pengalaman ini memberikannya keunggulan dalam memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Aceh. Selain itu, Bustami dikenal sebagai sosok yang tegas dan berintegritas, kualitas yang sering dicari oleh masyarakat dalam memilih pemimpin.
Di sisi lain, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab, atau yang akrab disapa Tu Sop, adalah seorang ulama kharismatik yang sangat dihormati di Aceh. Sebagai pemimpin pesantren, Tu Sop telah memainkan peran penting dalam membina moral dan spiritualitas masyarakat Aceh, terutama di kalangan generasi muda. Pengaruhnya yang kuat di kalangan masyarakat religius membuatnya menjadi figur yang sangat dihormati dan dipercaya oleh banyak orang. Kombinasi antara kepemimpinan moral dan pengalaman pemerintahan ini menjadikan pasangan Bustami Hamzah dan Tu Sop sebagai pasangan yang ideal dalam menghadapi tantangan Aceh ke depan.
Visi yang Jelas untuk Masa Depan Aceh
Salah satu faktor utama yang membuat pasangan ini memiliki potensi besar untuk memenangkan Pilkada Aceh adalah visi mereka yang jelas dan terstruktur untuk masa depan Aceh. Mereka tidak hanya menawarkan perubahan, tetapi juga solusi konkret terhadap berbagai permasalahan yang telah lama menghambat kemajuan Aceh. Dalam visi mereka, Bustami dan Tu Sop berkomitmen untuk memperkuat perekonomian Aceh melalui pengembangan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata. Mereka memahami bahwa Aceh memiliki potensi besar di sektor-sektor ini yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Dengan latar belakang Bustami di bidang pemerintahan dan manajemen, serta pengaruh moral Tu Sop, mereka berencana untuk menciptakan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Selain itu, pasangan ini juga menekankan pentingnya memperkuat pendidikan dan kesehatan di Aceh. Tu Sop, dengan latar belakang pendidikannya, sangat menekankan perlunya revitalisasi sistem pendidikan di Aceh agar dapat melahirkan generasi yang berdaya saing tinggi dan bermoral. Di bidang kesehatan, mereka berjanji untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di seluruh provinsi, terutama di daerah-daerah terpencil yang selama ini kurang terlayani.
Dukungan dari Berbagai Kalangan
Menurut Dr. Iswadi, M.Pd., dukungan luas dari berbagai kalangan masyarakat terus mengalir untuk pasangan OM BUS-Tu Sop. Dukungan ini tidak hanya datang dari kelompok politik dan tokoh masyarakat, tetapi juga dari akar rumput yang merindukan perubahan nyata dalam pemerintahan Aceh. Bustami Hamzah, dengan pengalaman dan jaringannya, telah berhasil membangun hubungan baik dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, ulama, dan kelompok pemuda. Sementara itu, Tu Sop, dengan karismanya sebagai ulama, telah mendapatkan dukungan dari kalangan religius yang menginginkan pemimpin yang mampu memadukan nilai-nilai Islami dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kombinasi dukungan ini, ditambah dengan strategi kampanye yang efektif dan terukur, menjadikan pasangan ini sebagai salah satu kandidat yang paling diunggulkan dalam Pilkada Aceh 2024. Dr. Iswadi, M.Pd., menyatakan bahwa pasangan Bustami Hamzah dan Tgk Muhammad Yusuf A Wahab menawarkan harapan baru bagi masyarakat Aceh. Dengan latar belakang, visi, dan dukungan yang mereka miliki, pasangan ini memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif yang telah lama diidam-idamkan oleh rakyat Aceh. Jika terpilih, mereka diharapkan dapat mengarahkan Aceh menuju masa depan yang lebih cerah, damai, dan sejahtera. Pilkada 2024 akan menjadi momen penting dalam sejarah Aceh, dan pasangan ini berada di garis depan untuk memimpin perubahan tersebut.
(Hendra)
