Usaha dalam peningkatan layanan terpadu ini, Pemkab Bireuen akan berkoordinasi dengan pihak DPRK bagimanapun caranya untuk mencari dana, akan diusaha semaksimal mungkin, misalkan mencari sumber banguan dana di Kementerian (Kementerian Kesehatan) maupun dengan para pihak donatur lainya.
Hal ini disampaikan, Pj Bupati Bireuen, Aulia Sofyan Ph.D pada saat membuka
Launching Pelayanan Poliklinik Bedah Saraf, Code Stroke, Balai Rehabilitasi Napza Adhyaksa dan Layanan Intat Ubat
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen.
Acara Launching yang dihadiri Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan, Dr. dr. Mahlil Ruby, MKes berlangsung di halaman RSUD Bireuen, Jumat (12/7)2024.
Pj Bupati Bireuen, Ahlia Sofyan Ph.D juga sangat mengapresiasi kepada Dewan Pengawas RSUD dr Fauziah Bireuen, Prof Dr dr Syahrul, SpS (K) dan seluruh manajemen rumah sakit berpelat merah itu.
Selanjutnya, “Kita tidak tahu harus bagaimana berterima kasih kepada Prof Syahrul yang terus mengawal mulai dari persiapan sampai terwujudnya layanan unggulan ini di Kabupaten Bireuen, meskipun beliau dalam keadaan sibuk," kata Pj Bupati.
Sementara itu, Dewan Pengawas RSUD dr Fauziah Bireuen, Prof Dr dr Syahrul SpS (K) dalam sambutannya mengungkapkan, angka kematian akibat stroke di Kabupaten Bireuen sangat tinggi“Kabupaten Bireuen penyumbang angka kematian tertinggi akibat stroke,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Prof Dr dr Syahrul SpS (K) sangat menharapkan
dengan hadirnya layanan Code Stroke di RSUD dr Fauziah Bireuen, angka kematian akibat stroke dan angka kecacatan menurun di Bireuen, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bireuen dan kabupaten tetangga, mencapai 1,2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, bebernya, 20 persen sangat membutuhkan dua layanan unggulan tersebut.
“Dengan adanya layanan bedah saraf dan code stroke di Bireuen, masyarakat tidak perlu pergi jauh berobat ke Banda Aceh (RSUZA).
Kepada dokter atau tenaga kesehatan, Dewan Pengawas RSUD dr Fauziah ini mengingatkan, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang berobat ke RS pemerintah, jangan sampai masyarakat lari ke RS swasta.
“Sekarang tidak ada alasan lagi masyarakat tidak dilayani dengan baik di rumah sakit, karena semua alat pemeriksaan penunjang tersedia, seperti CT Scan, MRI dan lainnya. Biaya berobat ditanggung BPJS termasuk jasa pelayanan,”
Sementara Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr. Mukhtar, MARS menyampaikan, jumlah pegawai di jajarannya mencapai 1.350, baik yang berstatus PNS, PPPK maupun tenaga kontrak.
RSU dr Fauziah Bireuen saat ini sudah memiliki 81 dokter spesialis dan lima Konsultan, Insya Allah dalam waktu dekat akan bertambah lagi dokter spesialis dan konsultan yang akan menyelesaikan pendidikan,” katanya.
Diharapkan " jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala stroke, jangan dibiarkan lebih 4,5 jam mendapatkan pertolongan awal.jangan sampai melewati batas waktu itu,” sebut Muktar
Kegiatan di hadiri , Sekda Bireuen, Ibrahim Ahmad, Kapolres Bireuen, AKBP Jatmiko, Kajari Bireuen, Munawal Hadi, Ketua Pengadilan Negeri Bireuen, Dandim 0111 Bireuen diwakili Lettu Inf Jamaluddin. Selain itu, hadir sejumlah kepala SKPK, Rektor Umuslim, Marwan Hamid dan sejumlah dokter spesialis RSUD dr Fauziah dan manajemen RS serta ratusan tenaga kesehatan.
(Hendra)
