Kendati demikian masih saja ditemukan sejumlah dugaan pungutan pengurusan surat tersebut, yang selama ini membebani hingga meresahkan warga.
Peristiwa itu dialami warga Desa weskus Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Dugaan tersebut terungkap setelah salah satu masyarakat kepada awak media metro news tv mengutarakan bahwa ingin melakukan pengurusan nikah dengan meminta kades mengurusi segala macam berkas dan oknum kades tersebut meminta uang sejumlah Rp. 3000.000,- (Tiga Juta Rupiah). Dan berkas tak kunjung selesai dan uang pun belum dikembalikan.
Ketua Lentera RI Bung Tommy Hardiyanto. S.Kom dengan awak media Metro News tv mengatakan " Kita telah menerima laporan dari salah satu masyarakat bahwasanya telah menjadi korban pungli Oknum Kades, dalam mengurusi surat-menyurat untuk menikah, namun diminta oleh kades uang RP. 3000.000,- (Tiga Juta Rupiah), saya selaku ketua Lentera berharap untuk Tim Siber Pungli untuk bertindak tegas terhadap oknum kades, ini yang kita ketahui saja, kemungkinan masih ada korban-korban pungli yang lain dari oknum kades ini." Ujarnya
"Saya selaku ketua Lentera akan segera mengirimkan surat ke APH terkait ini, supaya ada efek jera untuk oknum kades ini." Tutupnya
Oknum kades saat di Konfirmasi awak media membenarkan adanya perihal uang tersebut "Kalau dana 3 juta itu bukan pengurusan Nika buk, itu uang pinjaman saya 1,5 dan sisa nya kemaren itu untuk biaya Nikah ke KUA, bukan uang 3 juta itu sepenuh nya untuk pengiriman biaya nikah." Ujar kades Via pesan WhatsApp
(Metri)
