Mengawali sambutannya Wali Kota Gunungsitoli mengajak semua yang hadir untuk mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha kuasa atas berkah dan kasihNya sehingga dapat bersama-sama menghadiri acara lepas liar TUKIK bayi penyu.
“Saya senang bisa hadir pada kegiatan hari ini untuk Pelepasan TUKIK Bayi Penyu karena pada tanggal 5 Juni pada pelaksanaan Lomba Kriya dari sampah plastik dan lomba perahu botol plastik tidak bisa saya hadiri disebabkan saya mengikuti kegiatan APEKSI di Balikpapan. Karena itu saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada panitia”, ucap Sowa’a Laoli.
Ditambahkannya maka dengan ini kita berharap untuk bersama-sama melestarikan alam terutama dalam melestarikan Penyu ini, kita sepakat melarang penjualan penyu serta dilarang untuk menangkap penyu di sekitar wilayah Kota Gunungsitoli.
“Dengan itu saya mengajak kita semua untuk selalu melestarikan penyu ini, apalagi ditengah-tengah kita sudah hadir dari Kepolisian yang akan mencoba menerapkan Undang-undang Pelestarian Alam yang sudah ada di Negara kita Kesatuan Republik Indonesia. Negara ini dibuat untuk semua bukan untuk golongan tertentu, maka dengan itu kita berkewajiban untuk melestarikan alam ini sehingga kehidupan kita semakin lebih baik, bahagia, dan kekal selamanya dan saya juga berharap pada semua komunitas yang ada terus memberikan yang terbaik, terus bekerja. Saya Wali Kota Gunungsitoli siap memberi dukungan kepada Rumah Penyu, kepada Rumah Nias Indah Bebas Sampah untuk bekerjasama melestarikan alam ini”. Tegas Sowa’a laoli.
Turut hadir dalam acara tersebut mewakili Polres Nias, Danposal, Danki Brimob Kompi 4 Batalyon C Polda Sumut, Kadis Kominfo, Kadis Perikanan dan Kelautan, Kepala Desa Luaha Laraga, dan hadirin lainnya.
(FT)
