Akan tetapi karena munculnya polemik di masyarakat terkait dengan pengangkutan sampah pada beberapa waktu yang lalu, dan kondisi ini semestinya tidak serta merta hanya dibebankan pada Saya.
Sebab Saya sudah melakukan Komunikasi sejak tanggal 13 dan 15 Juni 2024, dengan pimpinan DLH, akan tetapi komunikasi perihal pencairan operasional pengangkutan sampah untuk UKP dirasa sangat sulit.
Bahkan dari beberapa minggu dan bulan yang lalu kita tertatih-tatih terjatuh bangun gali lubang tutup lobang dalam mencari pinjaman untuk kebutuhan Biaya Operasional Pengangkutan (BOP) pengangkutan sampah, hal tersebut disampaikan KUntoyo kepala UKP pada DLH Pemalang dikantor tugasnya, usai dirinya memenuhi panggilan BKD Pemalang, Jumat (28/6/2024).
Selanjutnya Kuntoyo menambahkan, maka dengan tidak adanya BOP BBM selanjutnya UKP pada waktu tidak bisa melaksanakan kegiatannya karena memang belum ada pencairan BOP untuk BBM, dan untuk perihal kunci Armada untuk pengangkutan sampah saya amankan karena ini tanggung jawab dalam menjaga aset pada saat libur kegiatan.
Hari ini saya rasa perlu klarifikasi kepada semuanya, dan mudah mudah tersampaikan ke masyarakat, artinya ketika permasalahan-permasalahan yang ada di dalam UKP menjadi tanggung jawab bersama pada Dinas Lingkungan Hidup.
Dugaan "Sabotase" itu kurang pas, Jadi Saya memang menghentikan operasional pengangkutan sampah, karena belum turunnya anggaran BOP untuk BBM mobil operasional pengangkutan sampah.
"Teman teman media juga bisa langsung klarifikasi kepada pimpinan Saya kepala DLH Pemalang untuk kebenarannya dari keterangan yang sampaikan hari ini" pungkas Kuntoyo.
Dalam hal ini Kuntoyo melakukan klarifikasi karena beberapa hari muncul pemberitaan bahwa di media tentang "Salah seorang oknum Aparatur Negeri Sipil (ASN ) di Kabupaten Pemalang berani melakukan sabotase dengan mengambil kunci truk sampah. Tindakan tersebut berakibat terjadi penumpukan sampah di berbagai lokasi tempat pembuangan sampah sementara hingga beberapa hari.
"Ada oknum ASN yang membuat surat edaran pada sopir sopir yang isinya untuk menghentikan pengangkutan sampah. Selain itu, kunci mobil pengangkut sampah juga diambil oleh oknum tersebut sehingga terjadi penumpukan sampah dimana mana".
"Terkait dengan oknum ASN yang melakukan sabotase, nanti akan ada pemeriksaan lebih lanjut. Untuk tindak yang diambil harus menunggu hasil pemeriksaan terlebih dahulu".
(Eko B Art)
