-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

    Peringati Hardiknas 2024 SMA Unggul 4 Lahat, Adakakan Upacara HUT Hardiknas Bertemakan (Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar)

    Admin
    Thursday, May 2, 2024, 10:48 WIB Last Updated 2024-05-02T03:48:52Z

    LAHAT - SMA Negeri Unggul 4 Lahat, mengadakan upacara dalam memperingati hari jadi Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas )Tahun 2024 yang berpusat di. Halaman SMA Negeri Unggul 4 Lahat, pada selasa (2/5/24).



    Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas jatuh pada hari ini, yaitu setiap 2 Mei. Momen Hardiknas digunakan untuk mendorong kemajuan dan pemerataan pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia.



    Dalam hal ini, SMA Unggul Negeri 4 Lahat mengadakan  upacara lain dari pada biasanya. Terlihat jelas para siswa/siswi banyak menggunakan pakaian kabaya dan pakaian adat.



    Upacara tersebut  di hadiri para dewan guru dan siswa/siswa SMA Unggul Negeri 4 Lahat Dr Baslini, M.PD menyampaikan pesan singkat dalam sambutannya.



    " Tetap semangat belajar, terus tingkatkan mutu pendidikan dan mengikuti filosofi Ki Hajar Dewantara (Ing Ngarso Sungtulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani). Maju terus bersama SMANPALA,"ujarnya kepsek.



    Untuk memahami lebih jelas tentang Hari Pendidikan Nasional, berikut ini ulasan terkait sejarah, tema, hingga cara memperingati Hardiknas 2024 ini. Yuk simak!



    Sejarah Hari Pendidikan Nasional

    Mengutip laman Universitas Insan Cita Indonesia, Sejarah Hari Pendidikan Nasional tak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara. Ia merupakan tokoh pejuang pendidikan sekaligus Bapak Pendidikan Nasional.



    Adapun tanggal 2 Mei sebagai Hardiknas merupakan tanggal lahir Ki Hadjar Dewantara. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 tahun 1959.



    Ki Hadjar sendiri lahir di Pura Paku Alam, Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.



    Sepanjang hidupnya Ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda, khususnya di bidang pendidikan. Ki Hadjar Dewantara menentang kebijakan pemerintah Belanda yang kala itu hanya membolehkan anak-anak keturunan Belanda dan kaum priyayi untuk mengenyam pendidikan sekolah.



    Anak-anak pribumi saat itu tidak mendapatkan akses kepada pendidikan sekolah. Hal inilah yang membuat Ki Hadjar menentang pemerintah Hindia Belanda.



    Karena sikap kritisnya, Ia bersama dengan 2 rekannya yakni Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo diasingkan ke Belanda. Ketiga tokoh inilah yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai".



    Sepulang dari Belanda, Ki Hadjar Dewantara pun mendidikan lembaga pendidikan bernama Taman Siswa pada 3 Juli 1922. Mengutip buku Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya oleh Museum Kebangkitan Nasional Kemdikbud, sejak saat itu pula lahirlah gagasan yang sangat terkenal yakni.



    Ing ngarsa sung tulada: di muka memberi contoh

    Ing madya mangun karsa: di tengah membangun cita-cita

    Tut wuri handayani: mengikuti dan mendukungnya

    Ki Hadjar Dewantara pun wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya dalam dunia pendidikan, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.


    (R Yuslin) 

    Komentar

    Tampilkan