-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Kab. Banyuasin

    Sports

    Meminta Usut Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Pintu Padang Senilai 8 Miliar & Sebut Tapsel Darurat Korusi

    Metronewstv.co.id
    Wednesday, May 29, 2024, 22:25 WIB Last Updated 2024-05-29T15:25:37Z

    Medan - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Anti Penindasan (GEMAS), Rabu Siang (29/05/2024), berunjuk rasa di depan Gerbang Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jl.Jenderal Besar A.H Nasution, Medan.  


    Pantauan awak media, unjuk rasa mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat dari personil kepolisian, selain itu massa mahasiswa juga memakai topeng mirip Bjorka sembari membentangkan sejumlah spanduk, bertuliskan "Bapak Kajati Sumut Panggil Aktor dan Periksa Pembangunan Puskesmas Pintu Padang - Tapanuli Selatan yang dimenangkan oleh CV. Restu Jaya Mandiri T.A 2023 senilai Rp. 8 Miliar dan diduga telah terjadi Korupsi dan Persengkokolan Jahat dengan Konsultan Perencanaan yaitu CV. Osaka Karya Konsultan dan terindikasi telah terjadi MarkUp Volume dan RAB. #KIKI#HUSIN#SAHDAN"


    Ferdiansyah Pasaribu Koordinator Aksi mengungkapkan dalam orasinya, selama 73 tahun Tapsel ternyata belum menunjukkan kemajuan demokrasi dan hak asasi manusia serta pemberantasan korupsi, ujarnya. 


    "Praktek korupsi terus berlanjut seolah sudah menjadi budaya para penguasa di daerah. Hal ini sangat menciderai semangat reformasi yang meruntuhkan kekuasaan orde baru," tegas Ferdy. 

    Info yang beredar, diduga berbagai cara dilakukan penguasa Tapsel yang bekerjasama untuk bersekongkol dengan para penegak hukum “Kejaksaan Tapanuli selatan” untuk meredam laporan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi, cetusnya. 


    "Justru para aktivis yang terindikasi aktif dan  gencar dalam pelaporan pemberantasan korupsi justru diserang dari berbagai sisi di Tapanuli Selatan," sambung ferdy. 


    Mereka juga menilai kondisi tapanuli selatan saat ini dalam darurat korupsi, topeng ini sebagai simbol sindiran untuk inisial "H" orang kepercayaan nomor satu di Tapanuli Selatan.


    Bukan hal ini saja orang dekat/kepercayaan Bupati Tapanuli Selatan terindikasi mengatur permainan baik Jabatan Pegawai yang strategis maupun Proyek serta memanfaatkan persengkolkolan jahat yang sudah menjadi rahasia bersama oknum berinisial "H” (Kepercayaan nomor 1) melakukan membusukkan proses politik dan pada akhirnya menghambat pemerataan ekonomi dan Pembangunan.


     Sambungnya, diduga “H” ini juga menciptakan kontraktor dan Konsultan untuk kepentingan pribadi serta memperkaya diri dengan koleganya yang bernisial “RH” (Kontraktor Kepercayaan “H”) dan “SAH” (Konsultan Perencanaan H”), ucap Ferrdy juga ketua Gemas. 


    LDiaamping itu, Ferdy membeberkan Proyek yang diduga adanya permainan antara “H”, “RH”, “SAH” yaitu : Pembangunan Puskesmas Pintu Padang, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan yang di menangkan oleh CV. Restu Jaya Mandiri T.A 2023 Senilai 8 Miliar.


    Mereka menilai, Semua dalam uraian pekerjaannya diduga di markup yang terindikasi tidak sesuai Spesifikasi RAB  dan diduga Kualitas Pekerjaan tidak sesuai standar dan lemah dalam pengawasan. 


    Yang mana, belum setahun pekerjaan tersebut sudah banyak keretakan dan atau hancur, sementara harga Item pekerjaan sangat tinggi dan patut kami duga telah terjadi penggelembungan harga. 


    Indkasi dugaan Konsultan Perencanaan dan Konsultan bersekongkol jahat untuk menaikkan harga spesifikasi. 


    Sementara itu, Sayyid selaku koordinator Lapangan dalam orasinya, meminta Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara segera panggil dan periksa Kepala dinas Kesehatan Tapsel (Kuasa Pengguna Anggaran), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Bendahara Pengeluaran, Pihak Perusahaan (Pemborong Pekerjaan) dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pemerintah  serta yang terkait dalam pekerjaan tersebut. 


    Selain itu Gerakan Mahasiswa Anti Penindasan (GEMAS) juga menyarankan supaya Aparat Penegak Hukum agar dapat bekerjasama dengan lembaga Independen atau tim ahli yang mampu menghitung keuangan negara untuk mengaudit kerugian pada dugaan korupsi tersebut dengan harapan untuk mempercepat proses hukumnya.


    Setelah berorqsi  selama 1 Jam, Lamria bagian Penkum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara datang menemui para demonstran. 


    "Terimakasih atas aspirasi yang disampaikan dan ini akan kami sampaikan kepada pimpinan dan kami harap agar segera dimasukkan laporannya  supaya mempermudah dan mempercepat proses humumnya, " ujarnya. 


    Setelah mendengarkan tanggapan dari Kejati Sumut, koordinator aksi memohon kepada Kejatisu agar serius untuk mengusut tuntas dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Pintu Padang ini dan membeberkan akan kembali melaksanakan demonstrasi minggu depan untuk menanyakan perkembangan laporan tersebut.


    Setelah aksi selesai massa GEMAS menyerahkan laporan resmi ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara lengkap dengan dokumen seperti RAB,dokumentasi pekerjaan.


    (Afri aldi Nst)

    Komentar

    Tampilkan