“Kami juga telah mengadakan sosialisasi rawan bencana kepada Sekolah – Sekolah yang dekat dengan Gunung Slamet, kami juga aktif dalam media sosial, memberikan informasi peringatan dini terkait peningkatan aktivitas Gunung Api Slamet,” tutur Andri Adi.
Sebagai informasi bahwa untuk mengantisipasi terjadinya erupsi Gunung Api Slamet, Pada Bulan November 2023 lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pemalang yang dikomandoi Kepala BPBD Andri Adi telah melakukan simulasi penanggulangan bencana.
Simulasi tersebut melibatkan masyarakat di 2 (dua) desa, yaitu Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari karena berdasarkan peta rawan bencana Gunung Api Slamet, dua desa tersebut merupakan desa yang berkemungkinan terdampak paling parah apabila terjadi erupsi gunung Api Slamet.
Kegiatan simulasi ini juga diikuti oleh seluruh stakeholder terkait penanggulangan bencana erupsi Gunung Api Slamet seperti Pos Pengamat Gunung Api Slamet, Basarnas, TNI, POLRI, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Relawan PB, dan Pemerintah Kecamatan dan desa di Pulosari.
(Eko B Art)
