Banyumas - Metronewstv.co.id | Sentra Halal Universitas Muhammadiyah Purwokerto Banyumas Jawa Tengah menggelar bimbingan teknis (Bimtek) sistem juru sembelih halal (Juleha) berbasis SKKNI nomor 147 tahun 2022 bagi RPH (Rumah Pemotongan Hewan) dan RPU (Rumah Pemotongan Unggas) di wilayah Banyumas raya. Pelatihan yang diadakan selama sehari ini diikuti oleh 60 peserta dan dibuka oleh wakil rektor 3 UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Drs. Ikhsan Mujahid bertempat di Fakultas Psikologi UMP, pada hari Sabtu 25 Mei 2024.
Satgas Halal Kankemenag Kabupaten Banyumas Lubab Habiburrohman, yang mewakili Kepala Kankemenag Kabupaten Banyumas dalam sambutannya menyampaikan sangat mendukung dan mengapresiasi bimtek Juleha yang diadakan oleh sentra halal UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) ini untuk mendukung program pemerintah.
“Juru sembelih halal (Juleha) merupakan salah satu syarat untuk pengajuan sertifikat halal reguler pada rumah potong hewan maupun rumah potong unggas. Hal ini mulai disampaikan oleh BPJPH mulai bulan Oktober 2023, sehingga pelaksanaan bimtek juru sembelih halal yg ber SKKNI 147 tahun 2022 menjadi semakin dibutuhkan guna mencetak juru sembelih yg secara keilmuan menguasai, dan keterampilan terasah dengan baik”, pungkasnya
Bimtek tersebut juga menjadi salah satu konsentrasi di salah satu bidang di sentra halal UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) karena berdasarkan Fatwa MUI no 12 tahun 2009 bahwa syarat penyembelihan syariah salah adalah syarat penyembelih adalah muslim, sehat jasmani rohani, sudah akil baligh dan memahami tata cara penyembelihan, serta menyebut nama Allah saat proses penyembelihan. Keberadaan juleha yang secara ilmu dan keterampilan menguasai akan meningkatkan kualitas hasil proses penyembelihan sehingga menghasilkan produk yg aman, sehat, utuh dan halal sebagaimana ketentuan menurut dinas perikanan dan peternakan, demikian penjelasan ibu Dr.apt.Diniatik, M.Sc selaku Ketua Sentra Halal Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jawa Tengah.
Pelatihan Juleha (juru sembelih halal) dinilai sangat bermanfaat bagi para tokoh agama, alim ulama, khususnya juru sembelih dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis dalam dunia sembelih hewan yang halal. Hal ini juga untuk menjawab adanya keraguan dan keabsahan di masyarakat akan kehalalan penyembelihan hewan.
Untuk menjadi juru sembelih butuh kemantapan dan butuh keyakinan, dan diharapkan dalam kesempatan pelatihan ini bisa maksimal. Harapannya para peserta yang ikut pelatihan ini dapat menjadi juru sembelih yang sesuai dengan syariat islam dan dapat bermanfaat bagi semua.
Kita sering mendengar disekitar kita ada istilah ayam “tiren “/ mati kemarin dan di RPU (Rumah Pemotongan Unggas) masih ada yang menjual didih / darah ke masyarakat. Ini menjadi fokus perhatian kita dan menjadi keprihatinan bersama. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para Juleha akan memahami bagaimana cara penyembelihan yang halal termasuk bagaimana cara prosesi yang betul, dan bagaimana memperlakukan hewan sebelum disembelih. Masyarakat Indonesia tidak hanya butuh kondisi daging hewan itu higienis secara kesehatan akan tetapi juga aman secara syariat.
Acara Bimtek ini dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 17.00 dengan diawali pembacaan ayat suci Al Qur’an dan diakhiri praktek menyembelih hewan unggas dan kambing oleh para peserta bimtek. Seluruh peserta bimtek yang berjumlah 60 orang tersebut telah berhasil mengikuti pelatihan dan menerima sertifikat Bimtek Juru Sembelih Halal.
Purwono-ST
