-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kominfo Nisel


    Dinkes Kab Nisel

    Sports

    Acara Pentas Seni Karawitan, Malam Selasa Kliwon di Balai Pendopo Desa Banglarangan, Sebagai Bentuk Nguri Uri Kebudayaan Jawa

    Admin
    Tuesday, May 28, 2024, 08:51 WIB Last Updated 2024-05-28T01:51:15Z

    Pemalang - Kegiatan Pentas seni karawitan malam Selasa Kliwon dulunya dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Pemalang, karena di Pendopo sudah punya seperangkat peralatan Gamelan. 


    "Pada saat pemerintahan Bupati Pak Slamet Haryanto, acara pentas seni seperti ini awalnya dilangsungkan sesuai dengan penanggalan kelahirannya yaitu hari Selasa Kliwon, karena memang beliau Bapak Slamet Haryanto adalah penggagas dari acara kegiatan kleningan (dulunya) dan sekarang menjadi pentas seni karawitan" hal tersebut disampaikan Bupati Pemalang Mansur Hidayat melalui Ismun Hadiyo, S.Pd.SD selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Pemalang saat sambutan dalam acara Pentas Seni Karawitan Malam Selasa Kliwon di Balai Pendopo desa Banglarangan kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang, Senin (27/5/2024). 


    Acara kegiatan disaksikan oleh masyarakat, segenap OPD Pemalang, Forkopimcam Ampelgading, dan jajaran Pemdes Banglarangan. 


    Lebih lanjut Ismun Hadiyo menyatakan, bahwa di Pendopo ada satu Gong besar (salah satu alat musik Gamelan) dan sampai sekarang disimpan yang namanya Kyai Slamet, dan riwayatnya dulu selalu ditabuh/dibunyikan bareng dengan pentas Gamelan pada malam Selasa Kliwon. 




    "Sejarah panjang dari kegiatan pentas seni karawitan di Pemalang ini, pernah menggandeng 'Lembaga Pembina Seni Pedalangan Indonesia" (GANASIDI) dan pementasannya juga setiap malam Selasa Kliwon di pendopo kabupaten Pemalang" ucap Ismun Hadiyo. 


    "Namun demikian semenjak tahun 2022 saat kepala bidang  kebudayaan Dindikbud Pemalang  dipegang oleh Suwarno, punya inovasi bahwa kegiatan pentas karawitan jangan hanya di gelar di pendopo kabupaten, agar bergeser bisa digelar di tingkat kecamatan untuk bisa mengakses teman-teman dari Kecamatan bisa turut berpentas di lingkungan wilayah kecamatan" ujar Ismun Hadiyo. 


    Perlu diketahui bersama bahwa kegiatan pentas karawitan di kabupaten Pemalang, dalam kurun waktu setahun bisa digelar hanya sepuluh kali tidak dua belas kali, karena Selasa Kliwon pertama pada bulan Januari diambil untuk momen hari lahir Pemalang dengan gelar kirab Pataka, dan Selasa Kliwon yang lainnya bertepatan dengan bulan suci ramadhan. 




    "Selama ini pelaku seni kegiatan karawitan tidak hanya didominasi oleh orang-orang yang sudah tua saja, bahkan masyarakat pemuda pemudi dan siswa juga hadir dalam kegiatan ini" terang Ismun Hadiyo. 



    Pernah ada program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) adalah program yang dijalankan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk program seniman memberikan pembelajaran kesenian, nilai Budaya, dan/atau Objek Pemajuan Kebudayaan. 


     GSMS juga merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di bidang kebudayaan dan sebagai pendukung Program Merdeka Belajar. Sasaran dari program ini adalah Dinas Provinsi/ Kabupaten/ Kota, seniman, sekolah, siswa, dan masyarakat.


    Dari program GSMS ini ada beberapa sekolahan yang aktif melaksanakan karawitan, diantaranya SD N 5 Bojong bata, SD N 4 Sikasur, SD N 2 Cibubur, SMP N 1 Belik, SMP N 1 Taman, SMP N 1 Bodeh, dan SD N 1 Pecangakan. 


    "Dan terbukti di SD N 1 Pecangakan dengan hanya 15 kali pertemuan dilatih oleh Ki Dalang Mangun Yuwono, bisa tampil luar biasa, dan diketahui Kementerian, waktu itu pada tahun 2021" sambungnya. 


    Dan selanjutnya untuk kelangsungannya dari kegiatan karawitan untuk siswa bisa dikelola oleh masing-masing sekolah untuk dijadikan kegiatan ekstrakurikuler.


    Mari dengan menyaksikan pagelaran pementasan seni karawitan Selasa Kliwon, bisa menjadi upaya langkah kita semua dalam mempertahankan dan "Nguri Uri Kebudayaan Jawa", pungkas Ismun Hadiyo. 


    (Eko B Art)

    Komentar

    Tampilkan