Dalam kesempatan itu pihaknya menegaskan bahwa Perwari bukan organisasi yang beranggotakan pegawai negeri saja namun Perwari milik wanita Indonesia.
“Siapa saja bisa bergabung, yang mau membaktikan ilmunya, tenaganya dan pikirannya untuk kemaslahatan masyarakat pada umumnya dan perempuan pada khususnya,” tegas Pinasti Ima.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa Perwari hadir di tengah tengah kancah perjuangan kemerdekaan pada saat itu melalui beberapa usaha yang demikian kerasnya.
“kita ini meneruskan daripada perjuangan Perwari dan selanjutnya Perwari mempunyai beberapa bidang diantaranya adalah bidang organisasi, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang hukum dan kesehatan,” pungkas Pinasti Ima.
Sebagai informasi bahwa acara kegiatan ini dihadiri oleh anggota Perwari Kabupaten Pemalang dan para ketua dan pengurus Perwari se-Korwil Pekalongan.
Acara Rakor sekaligus halal bihalal keluarga Perwari tersebut dilaksanakan di pendopo Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga yang berlokasi di kawasan Obyek Wisata Pantai Widuri Pemalang, Kamis, (25/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut Ketua Pengurus Daerah Perwari Jawa Tengah Titi Mulyanti saat membuka Rakor tersebut menekankan pentingnya berkolaborasi dalam melakukan berbagai program kegiatan sesuai dengan tema HUT Ke 78 Perwari yakni Melalui Kolaborasi Perwari Berkarya mencapai perempuan berdaya menuju Indonesia emas.
“Kolaborasi atau kerjasama, sinergi dengan pihak lain adalah sangat penting,” kata Titi Mulyanti.
Dalam mengupas tema HUT ke 78 ini Ia mengulas kembali perjalanan pembentukan Perwari sejak awal mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap aspek pendidikan baik formal maupun non formal.
Titi Mulyanti mengungkapkan sejak tahun 1957 Perwari membangun dan mengelola sekolah sekolah baik di tingkat TK, SD, SMP, SMA atau SMK.
“Kolaborasi memungkinkan kita untuk merealisasikan program program secara gotong royong,” ujar Titi Mulyanti.
Kolaborasi ini bisa dengan sesama Perwari di pengurus cabang lain, misalnya seperti Rakor ini juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi Perwari Pemalang dengan Perwari Pekalongan, pungkas Titi Mulyanti.
(Eko B Art)
