Musfi Yendra adalah salah satu perantau berasal dari Tanah Datar. Walau ia marantau tak jauh, di Kota Padang. Namanya sudah tidak asing sebagai tokoh muda tingkat Sumatera Barat.
Banyak karya yang sudah ia goreskan untuk masyarakat dalam usianya yang masih relatif muda.
Saya mengenal beliau ketika menginisiasi berdiri kembalinya Ikatan mahasiswa Tanah Datar (IMATAR) di Universitas Negeri Padang (UNP) beberapa waktu silam.
Saya dan beberapa teman-teman menginisiasi mendirikan kembali IMATAR UNP karena kegelisahan banyak mahasiswa Tanah datar yang memiliki nama besar di kampus, namun tidak memiliki wadah dan pemikiran sehingga muncul ide mendirikan kembali IMATAR UNP.
Musfi Yendra adalah beberapa tokoh perantau Kota Padang yang kami temui untuk meminta arahan dan wejangan untuk ide mendirikan IMATAR.
Musfi Yendra memiliki banyak pengalaman organisasi berbagai lini sektor, ia pernah menjadi pengururus KNPI Sumatera Barat, saat ini juga sebagai Dewan Pembina HIPMI Sumbar dan Wakil Ketua Umum Kadin Sumbar. HIPMI dan Kadin adalah organisasi pelaku usaha, yang memiliki jaringan pengusaha nasional.
Hal ini merupakan sebuah peluang untuk memanfaatkan jaringan investor untuk daerah Tanah Datar untuk mengembangkan potensi, seperti halal tourism dari segi Sumber Daya Alam ( SDA), budaya dan lainnya.
Musfi Yendra saat ini juga menjabat Sekretaris Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Sumatera Barat. Melalui IKAL tentu ia memiliki akses ke pemerintah pusat dengan organisasi ini.
Musfi menurut saya memiliki kemampuan lobi yang bagus. Tanah datar adalah daerah yang begitu kaya sebenarnya. Hanya saja kita membutuhkan investor untuk mengembangkan sumber daya di Tanah Datar, dan memperbaiki sarana dan prasarana seperti jalan.
Sering kali turis internasional dan nasional enggan datang ke Tanah Datar karena kondisi jalan di Tanah Datar yang rusak parah. Jalan yang rusak sering kali jalan nasional dan provinsi. Hal ini tentu dibutuhkan kemampuan lobi yang bagus dalam mendapatkan anggaran perbaikan jalan di perbatasan-perbatasan Tanah Datar.
Saat ini Musfi Yendra, juga memimpin lembaga negara di tingkat Sumatera Barat. Ia merrupakan Ketua Komisi Informasi. Lembaga negara ini menjalankan fungsi keterbukaan informasi publik, sesuai amanat Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Tugasnya adalah menerima, memeriksa, dan menyelesaikan sengketa informasi publik.
Musfi Yendra memiliki pengalaman dalam mengelola organisasi filantropi Dompet Dhuafa. Salah satu programnya yaitu Young Leaders (YouLed). Youled telah berhasil mengkader calon-calon pemimpin bangsa. Banyak aktivis-aktivis sosial, aktivis mahasiswa yang pernah mengkuti Youled dalam mengembangkan organisasi.
Hal ini merupakan program yang bagus dalam menciptakan kader-kader pemuda yang tangguh, berwawasan luas dan problem solver. Saya berharap ada program serupa youled khusus untuk adik-adik SMA untuk membekali diri memiliki jiwa kepemimpinan sebelum berangkat menjadi mahasiswa di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui lembaga Dompet Dhuafa, Musfi Yendra juga telah banyak membuat program pemberdayaan bagi masyarakat, diantaranya beasiswa untuk anak miskin, program kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dakwah, mitigasi bencana, dan pembinaan mental spritual untuk masyarakat.
Musfi Yendra juga seorang dosen dalam bidang politik dan pemerintahan. Ia ahli dalam tata kelola pemerintahan dan birokrasi. Sebagai dosen politik, ia paham tentang perpolitikan. Ia memiliki pertememan di lintas partai politik. Dan saatnya partai politik juga meliriknya untuk berkontestasi pada Pilkada 2024 ini di Tanah Datar.
Musfi Yendra menurut saya adalah sosok yang ideal seorang akademisi, namun juga memiliki berbagi aktifitas dalam sosial yang langsung berinterkasi dengan masyarakat berbagai kalangan. Ia tak hanya berwacana dan berteori, tapi berbuat nyata secara konsisten untuk masyarakat.
Hal ini sangat sesuasi dengan pepatah, "bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali".
Sosok Musfi memiliki pendidikan yang tinggi, namun tidak membuat batasan dengan seluruh lapisan masyarakat.
Sudah saatnya Musfi Yendra pulang ke kampung halamannya untuk mengabdi di jalur politik, menjadi bupati atau wakil bupati ke depannya. Tanah Datar butuh pemimpin muda yang membawa daerah ini menuju perubahan dan kemajuan.
(Muhammad Ilham Syarif, M.Pd / Dosen UIN Suska Riau/Pembina Imatar UNP)
