Dalam hal ini, pemerintah kabupaten lahat terus berupaya mencari solusi dan jalan keluar salah satunya mengadakan rapat lintas sektoral pada tanggal 6 - 7 Februari 2024. Bahkan melibatkan pemangku kepentingan termasuk diantaranya Kepala Balai Teknik Perkeratapian Sumsel, Kepala PT KAI Divre II Sumsel dan berbagai pihak lainnya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Lahat berinisiatif melalui Kadishub Deswan Irsyad memerintahkan seluruh personelnya untuk melakukan penjagaan di 3 (tiga) titik yang rawan kecelakaan.
Selanjutnya, pemerintah kabupaten lahat melalui Dinas Perhubungan langsung membuat surat pengajuan permintaan pembangunan pos jaga dan pemasangan palang pintu perlintasan kereta api. Didalam isi surat pengajuan tersebut dengan nomor surat : 551 / 208 / HUB/ 2024 ada 3 (titik) perlintasan sebidang yang dianggap sangat rawan kecelakaan diantaranya Yakni:
1. Jalan R. Amaludin Sukaratu Lahat;
2. Lapangan RD. PJKA Bandar Agung Lahat;
3. Jalan SMK N 1 Lahat;
Sebenarnya total keseluruhan ada 7 (tujuh) titik perlintasan namun, sudah di tutup ada 4 (empat) titik yang ditutup secara permanen diantaranya, desa manggul, jln prumnas tambak, pintu masuk smk n 2, pintu masuk arah prumnas tiara, karena dianggap tidak layak.
Kemudian, pada tanggal 19 april 2024 pengajuan permohonan atau Rekomendasi Teknis Pembangunan Pos Jaga dan Pemasangan Pintu Perlintasan di Wilayah Kabupaten Lahat, sudah disetujui oleh Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretapiani dengan nomor : KA.401/2/2/K5/DJKA/2024.
Dari tanggapan masyarakat lahat sangat antusias dan sangat berterima kasih kepada Pj Bupati Lahat dan Dinas Perhubungan Kabupaten Lahat sudah berjuang.
"Kalo ado palang pintu, kami tidak akan was - was lagi dalam berkendara, terima kasih pj bupati,"ujarnya masyarakat.
(R Yuslin)
