Miris yang terjadi di SMAN 5 Kota Bengkulu, yang diduga ada rekayasa penginputan nilai siswa di pangkalan nilai sekolah siswa (PDSS).
Dalam menyikapi polemik rekayasa pengputan nilai siswa di pangkalan data sekolah siswa (PDSS), Gubernur provinsi Bengkulu melalui asisten I Prov Bapak Khairil Anwar mengatakan " Gubernur Bengkulu telah melakukan berbagai macam langkah untuk menyelesaikan persoalan ini, yang pertama gubernur Bengkulu telah memerintahkan Inspektorat Provinsi Bengkulu turun melakukan pemeriksaan terhadap Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMAN 05 Kota Bengkulu"
"Selain itu Pemerintah Provinsi Bengkulu Juga memerintahkan Kepala dinas pendidikan dan Kebudayaan provinsi Bengkulu untuk menonaktifkan Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah, guna mempercepat proses pemeriksaan yang dilakukan oleh inspektorat provinsi Bengkulu".
"Sementara untuk perbaikan sistem, maka langkah yang diambil perbaikan secara manual (Nilai PDSS) yang mana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu akan berkirim surat ke Perguruan Tinggi dengan menjelaskan kondisi sebenarnya nilai sebenarnya, ranking sebenarnya, dan ditembuskan ke panitia seleksi tingkat Nasional".
Untuk diketahui, polemik penginputan data sekolah siswa (PDSS) SMAN 5 Kota Bengkulu bermula dari laporan salah satu orang tua siswa yang dirugikan, karena nilai dalam penginputan data sekolah siswa (PDSS) SMAN 5 Kota Bengkulu diduga direkayasa, dan telah melapor ke Polda Bengkulu.
Dari dokumen yang beredar, salah satu siswi MIPA SMAN 5 Kota Bengkulu berdasarkan nilai rata-rata mata pelajaran di rapor semester I sampai V seyogyanya berada di peringkat 20. Namun saat pengisian sistem PDSS Kemendikbud diduga nilainya direkayasa menjadi peringkat dua.
Dalam proses pemeriksaan inspektorat provinsi Bengkulu jika ada oknum yang terlibat lainnya tidak menutup kemungkinan akan di non aktifkan pula.
(Metri)
