Kebersihan TPU menjadi cerminan dari kesolidan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya. Nini Lasuarni dengan tegas mengajak warga Desa Penantian untuk menyatukan tekad dan tenaga dalam menjaga kebersihan TPU, sebagai pengingat akan kematian yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
"Gotong royong tersebut tidak sekadar membersihkan dan merapikan, tetapi juga menjadi momentum untuk merenungkan arti kehidupan dan kematian. Melalui kerja bakti ini, Pemerintah Desa dan Masyarakat Penantian menyadari pentingnya menjaga kebersihan tempat peristirahatan terakhir, sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur," ujar Nini Lasuarni.
Langkah yang diambil oleh Pemerintah Desa Penantian ini juga menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih terus berkobar di tengah-tengah masyarakat, meskipun di era modern ini. Bersama-sama, mereka membangun kesadaran akan pentingnya saling tolong-menolong dan bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan tempat tinggal.
Bukan hanya dari segi fisik dalam membersihkan lingkungan, tetapi juga dari semangat kebersamaan yang terpancar dari setiap aksi. Gotong royong menjadi cerminan dari kekuatan sosial yang mampu menggerakkan perubahan positif dalam masyarakat.
Dengan langkah ini, Desa Penantian siap menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang bersih dan semangat yang membara. Tidak hanya mempersiapkan diri secara spiritual, tetapi juga secara fisik dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Semoga semangat gotong royong ini terus berkobar dan menginspirasi masyarakat," tutup Nini Lasuarni.
(Ilpitar)
