Selain itu untuk mencegah terjadinya perang sarung tersebut, Kita juga meminta kepada jajarannya mulai dari tingkat desa hingga kecamatan untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan bersama dengan Koramil dan Polsek setempat.
“Untuk Kepala Desa beserta perangkatnya serta Trantibum kecamatan dan juga dari TNI Polri untuk bareng bareng keliling di desanya, keliling di kecamatannya untuk memastikan warganya tidak melakukan perang sarung," hal tersebut disampaikan Bupati Pemalang Mansur Hidayat S.T saat acara kegiatan Tarawih dan Silaturahim (Tarhim) bersama Forkopimda di Masjid Al – Mukminun Desa Kesesirejo Kecamatan Bodeh, Senin (25/3/2024) malam.
Lebih lanjut Mansur Hidayat menegaskan bahwa Jika terjadi perang sarung, Kami meminta untuk menindak kelompok yang terlibat agar memberikan efek jera.
“Kalau ada yang ketahuan melakukan ya segera lakukan penindakan agar memberikan efek jera,” tegas Mansur Hidayat.
Sebagai informasi, bahwa Perang sarung yang dilakukan oleh para remaja di Kabupaten Pemalang marak terjadi saat Bulan Ramadhan, biasanya perang sarung ini dilakukan kelompok remaja pada malam hari hingga menjelang sahur.
Perang sarung dapat mengakibatkan kegaduhan di masyarakat terlebih lagi karena dalam perang sarung tak jarang kelompok remaja juga membawa senjata tajam dan membahayakan seperti yang telah diamankan oleh Polres Pemalang baru baru ini.
"Untuk demi menjaga ketertiban bersama, Kami meminta kepada para orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak melakukan perang sarung karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain", pungkas Mansur Hidayat. (Eko B Art)
