Kepala dusun, Sukri (40), mengungkapkan bahwa gotong royong rutin ini telah menjadi bagian tanggung jawab mereka sebagai aparatur kampung dan warga. “Membersihkan jalan dan parit adalah upaya kami untuk menjaga kebersihan dan kerukunan di dusun Tulung Itik,” ungkap Sukri.
Meski begitu, Sukri juga menyampaikan harapan kepada pemerintah untuk memperhatikan keluhan masyarakat, terutama terkait kurangnya pasokan listrik di dusun mereka. Warga membutuhkan tiang listrik dari pemerintah kabupaten Tulang Bawang karena arus listrik di dusun sangat minim, bahkan saat memasak menggunakan peralatan listrik seperti mejikom menjadi tantangan.
Perwakilan ibu-ibu warga dari dusun Tulung Itik menambahkan, “Kampung kami terasa berbeda, seperti diabaikan oleh pemerintah. Padahal, sudah era kemerdekaan, tapi masih ada dusun yang terpinggirkan dalam pembangunan.”
Semangat gotong royong dan harapan akan perhatian pemerintah menjadi cerminan kebersamaan dan aspirasi masyarakat dusun Tulung Itik untuk kemajuan bersama.
(Tim/Red)
